Pasukan Libanon dilaporkan menembak dua pesawat jet Israel yang terbang di wilayah selatan negara itu, pada Kamis (25/10). Namun tembakan itu, menurut aparat kepolisian dan militer Libanon, tidak mengenai sasaran.
"Militer Libanon menembakkan senjata anti-pesawat ke dua pesawat tempur Israel yang sedang terbang rendah di wilayah Marjayoun, " kata seorang pejabat kepolisian yang menolak disebut namanya.
Pernyataan resmi militer Libanon juga menyebutkan bahwa mereka menggunakan senjata-senjata anti-pesawat untuk menembak pesawat-pesawat tempur Israel yang lagi-lagi melanggar batas wilayah udara Libanon di Marjayoun dan Bint Jbeil.
Akibat tembakan-tembakan militer Libanon, dua pesawat tempur Israel melarikan diri ke wilayah pendudukan melalui kota Alma Chaab. Menurut seorang juru bicara militer Libanon, dua pesawat jet Israel kembali ke arah wilayah Israel sekitar pukul 11. 10 pagi waktu setempat.
Untuk pertama kalinya, dalam tahun ini, militer Libanon menembak pesawat-pesawat tempur Israel. Pada bulan Februari, pasukan Libanon menembak sebuah pesawat tanpa awak milik Israel, yang terbang di timur kota Tyre, kota pelabuhan Libanon.
Israel sepertinya tidak kapok dengan kecaman dunia internasional, karena terus melakukan tindakan provokasi dengan menerbangkan pesawat-pesawat tempurnya di wilayah udara Libanon, setelah berakhirnya gencatan senjata pascaperang 34 hari Israel-Hizbullah.
PBB menyatakan, tindakan Israel itu telah merongrong kredibilitas pasukan perdamaian PBB yang ditempatkan di selatan Libanon dan merongrong upaya untuk menciptakan stabilitas di wilayah itu. (ln/al-arby)