Awan putih tebal di langit biru di kota Ajdabiyah, kemudian badai gurun yang kencang berputar-putar yang menyebabkan pasir gurun berterbangan ke seluruh arah. Seorang penjaga pos pemeriksaan di perbatasan Ajdabiyah terus melantunkan do’anya.
Tiba-tiba suara langit bergemuruh dengan sangat keras, orang-orang yang ada di gurun pasir itu, percaya itu suara pesawat tempur pasukan udara Gadhafi. Pesawat itu datang bersamaan dengan badai gurun yang menyapu daratan.
Para pasukan oposisi berteriak satu sama lainnya, melihat datangnya pesawat itu, dan mereka mencari tempat berlindung. Tak lama desingan peluru dan tempat-tempat yang menjadi sasaran pesawat itu luluh-lantak. Sebuah pesawat tempur yang hanya berjarak 100 meter jauhnya meluncurkan rudal udara ke darat ke sasaran yang sudah menjadi target. Oposisi membalas dengan melepaskan tembakan senjata anti pesawat.
Entah berapa korban akibat serangan rudal yang ditembakkan dari pesawat tempur itu? Karena ledakan begitu hebat, dan banyak bangunan yang hancur berkeping, akibat serangan pesawat tempur itu.
Badai gurun itu ikut mengusir pesawat-pesawat tempur yang melakukan serangan dan menembakkan rudal udara ke darat, karena mereka tidak dapat menjangkau ke target, karena tertutup oleh badai
Sekarang sebagian besar mereka yang berada di garis depan, adalah mereka yang dulunya pernah berhadapan dengan para oposisi. Ketika aksi protes damai menjadi perang saudara dan Gadhafi menggunakan pasukan militernya, para prajurit berpangkat rendah, dan para teknisi militer yang mendukung Gadhafi, ikut bergabung dalam kekuatan oposisi. Mereka pejuang baru yang menjadi relawan, dan menggunakan seragam militer, bertempur melawan pasukan Gadhafi yang profesional.
Mereka berhasil merebut kota-kota yang penting di Libya, terutama di kawasan Timur, dan kemudian sekarang mengarah ke ibukota Tripoli. Mereka berpusat di Benghazi, kota di sebelah Timur Libya, menjadi tempat pendaftaran dan pelatihan, serta instruksi dan kooordinasi serangan ke kota-kota Libya lainnya.
Para pejuang baru itu , wajah mereka dibungkus dengan kafiyeh berwarna merah, kuning dan kotak-kotak. Dengan pengalaman yang pernah mereka miliki di militer, sekarang mereka memanggul senjata berat melawan pasukan Gadhafi. Mereka namak di jalan-jalan yang membentang sepanjang pantai Libya dari Benghazi sampai ke ibkota Tripoli. Inilah kekuatan baru pasukan oposisi. Mereka menjadi ‘mujahid’, yang bertempur melawan pasukan Gadhafi yang didukung pasukan udara.
Oposisi membangun pos pemeriksaan sepanjang jalan, suasana memang tidak menentu, karena pasukan pemerintah Gadhafi berusaha merebut kembali kota-kota yang sudah jatuh ke tangan oposisi. Mereka membawa senajata otomatis dan peluncur granat dan roket yang mereka gunakan untuk mempertahankan kota-kota yang sudah direbut.
Para pejuang yang terus melebarkan pengaruhnya bukan hanya di Ajdabiyah, yang letaknya 100 mil selatan Benghazi, mereka terus melakukan manuver militer dan berhasil mengambil alih kota Brega dan Ras Lanuf, yang kaya minyak.
Persoalannya para pejuang muda yang bergabung dengan kekuatan oposisi itu, kurangnya kepemimpinan dan mereka masih belum memiliki pengalaman dalam perang.
Kota Ajdabiyah, Brega, dan Ras Lanuf menjadi sebuah kisah sukses para "Mujahidin Muda", yang sebagian besar mereka, para pekerja minyak, kaum buruh, dan guru sekolah, yang sekarang ini ikut bergabung dalam gerakan pembebasan melawan rezim Gadhafi.
Sekarang, tak ada yang percaya bahwa para pejuang muda itu, bisa mengambil alih kota Sert yang menjadi kampung halaman Gadhafi yang dijaga pasukan Gadhafi. Kolonel Lamin Abdul Wahab, mengatakan, "Kesulitannya untuk mempertahankan Sert, para pejuang hanya memiliki senjata ringan", ujarnya anggota Dewan Pemerintahan Sementara itu.
Pemerintahan sementara di Genghazi optimis akan terus mampu melanjutkan penaklukkannya ke kota-kota disepanjang pantai. Karena mereka memiliki semangat dan mendapat latihan taktik perang yang diajarkan oleh para perwira militer Libya, yang sudah bergabung dengan oposisi.
Dewan Nasional telah menunjuk mantan jenderal, yaitu Omar Hariri yang memimpin pemberontakan melawan Gadhafi tahun l975, untuk memimpin gerakan militer yang sekarang sedang menuju Tripoli. (mh/tm)