Revolusi bukan hanya menjungkirkan tatanan lama. Revolusi tidak hanya menghasilkan perubahan dan pergantian kekuasaan. Revolusi tidak hanya mengusirkan para otokrat dan diktator dari singgasana kekuasaannya. Tetapi revolusi melahirkan generasi baru. Generasi yang dari dini terlibat dalam sebuah pertarungan yang sangat mengerikan.
Pertarungan antara kekuatan-kekuatan yang baru dengan yang sudah uzur. Anak-anak revolusi tumbuh saat krisis, dan mereka akan menjadi sebuah generasi baru, yang kuat dan gigih.
Mereka menyertai setiap gerak langkah orang tua mereka. Mereka rela menghadapi bahaya yang selalu mengancam mereka. Tidak ada rasa takut bagi mereka. Mereka tak tahu apa bakal terjadi terhadap mereka. Mereka meinginkan perubahan dan perbaikan. Itu hanya mungkin dapat dicapai bila para otokrat yang tamak dan lalim itu pergi. Tetapi anak-anak juga bisa menjadi bagian kampanye dari kekuasaan otokrat dan diktator untu mempertahan kekuasaannya.
Tak ada yang pantas mendapatkan penghargaan kecuali bagi orang tua mereka yang dengan tulus membawa anak-anak mereka kepada kancah kehidupan. Bertarung melawan segala bentuk kelaliman yang nyata-nyata telah merampas kehidupan mereka. Perjuangan mereka itu akan dikenang sejarah. Orang tua mereka telah menjadikan anak mereka menjadi "anak revolusi".
Sebuah keadaan melahirkan generasi baru yang belum pernah ada sebelumnya. Mereka telah dididik dan dilatih oleh kondisi. Orang tua mereka menjadikan mereka bagian dari sebuah gerakan perubahan.
Tak peduli lagi apa yang bakal mereka alami. Tetapi, walaupun hanya dalam waktu singkat. Mereka tidak akan pernah melupakan apa yang mereka alami sepanjang sejarah kehidupan mereka. Itulah pendidikan yang dalam arti sebenarnya. Mencetak generasi baru melalui sebuah situasi "Revolusi".