Seorang Veteran US Army dari perang Irak, yang saat ini bekerja sebagai sopir taksi telah diserang oleh seorang penumpangnya sehingga ia mengalami retak rahang. Ia dituduh oleh penumpangnya sebagai teroris hanya karena ia seorang Muslim.
“Apa penyerang tidak mengetahui, Individu yang diserang itu sudah melayani dan berkorban untuk bangsa dan sangat tidak layak menerima penghinaan dan pelecehan.”Ujarnya.
Insiden itu terjadi pekan lalu di jumat pagi, ketika Mohamed A. Salim menjemput penumpang di sebuah country club daerah Virginia Utara.
Penumpang tersebut membandingkan Salim seperti orang-orang yang dituduh melakukan pemboman Marathon Boston, penumpang itu bahkan menuduhnya sebagai teroris karena Salim beragama Muslim, kemudian tiba tiba penumpang itu menyerang Salim dan mengancam akan membunuhnya, akibatnya serangan tersebut Salim mengalami retak rahang.
Penumpang itu juga mengatakan bahwa Al-Qur’an mengarahkan umat Islam untuk membunuh orang yang tidak seiman dan kemudian ia berulang-ulang dan memaksa Salim berteriak mencela serangan 11 September 2001.
“Jika Anda seorang Muslim, anda pasti jihad,” kata penumpang, yang sempat direkam oleh Salim lewat kamera Handphone.
“Anda itu sisa sisa dari mereka (Jihadis).” Teriak penumpang.
Sejak serangan 9/11 di Amerika Serikat, banyak Muslim telah mengeluh menghadapi diskriminasi atas identitas Islam mereka.
Serangan itu menunjukkan indikasi serangan anti-Muslim sejak pemboman Boston.
“Lonjakan tajam anti-Muslim kita rasakan sejak tragedi di Boston, hal itu akan mengakibatkan minoritas kecil warga AS yang fanatik akan berubah menjadi warga yang penuh kebencian dan tindak kekerasan,” Gadeir Abbas, Staf Jaksa di Council on American- Islamic Relations (CAIR).
“Kami mendesak jaksa untuk melihat fakta yang jelas tentang kebencian atas dasar agama, ras dan asal negara, dan kemudian membawa pelaku kejahatan dengan hukuman yang tepat dalam kasus ini.”
Insiden Salim ini bukan yang pertama kali ‘kekerasan atas muslim’ sebagai dampak pemboman Boston.
Di Malden, Massachusetts, seorang ibu berkebangsaan Timur Tengah yang memakai jilbab diserang pada Rabu pagi oleh pria kulit putih dengan teriakan hinaan anti-Muslim.
Seorang pria Bangladesh juga dipukuli oleh warga Amerika kulit putih di New York City .
Media sayap kanan juga mulai menyulut anti terhadap Muslim lagi, dan semuanya itu menandai mulainya babak baru Islamophobia di AS. (OI.net/eramuslim/HK)