Pejabat pemerintah di Kuwait mengumumkan pada hari Selasa bahwa mereka melarang seorang ulama terkemuka di negeri itu dari siaran televisi atas komentar sebelumnya , yang mereka katakan siaran itu memicu ketegangan sektarian dan mempromosikan kelompok pemberontak al-Qaeda di Suriah.
Ulama Shafi al-Ajmi nara sumber dalam acara , “Mengikuti Jalan Nabi,” rutin ditayangkan di televisi pemerintah setiap Senin di Kuwait. Selasa kemarin , Menteri Informasi Salman al-Homood memutuskan acara tersebut telah dilarang dan penyelidikan akan dilakukan dan akan interogasi orang-orang yang telah bertanggung jawab untuk mengijinkan ulama tersebut ‘mengudara’ .
“Kementerian Informasi tidak menyetujui ditayangkan acara publik yang dapat menghasut kebencian dan mempromosikan retorika seperti itu,” kata al-Homood kepada wartawan.
Syeikh Al-Ajmi menolak untuk berbicara kepada Associated Press saat dihubungi Selasa.
Kuwait, salah satu produsen utama OPEC, telah terpukul oleh kerusuhan politik selama dua tahun terakhir. Berbagai kelompok yang terinspirasi oleh Arab Spring telah meningkatkan tekanan pada penguasa keluarga Al Sabah.
Selama dua tahun terakhir, puluhan orang telah didakwa atas komentar yang dianggap menyinggung sang emir, komentar kritis yang dianggap menyinggung sang emir, ditetapkan merupakan kejahatan di negeri Kuwait itu.
Syeikh Al-Ajmi rutin menulis komentar anti-Syiah secara online menunjukkan bahwa keyakinan Syiah itu harus dilarang di negara-negara Muslim.
Ulama juga aktif menggalang dana untuk kelompok pemberontak Suriah dan al-Qaeda terkait kelompok Jabhat al-Nusra atau Nusra Front, yang berjuang melawan pemerintah Presiden Bashar Assad.
Dalam pesan di Twitter Senin, al-Ajmi menulis bahwa “silahkan semua pendukung para pejuang Suriah untuk datang ke rumah saya. “bahkan dia memposting alamat rumahnya. (Arby/Dz)