Kuwait tidak akan menerima penerbangan maskapai Air India dan Indian Airlines mulai tanggal 1 Juli mendatang. Kuwait menilai India tidak memenuhi kesepakatan bisnis penerbangan antara Kuwait dan India.
Surat kabar Arab Times menyebutkan, langkah itu diambil Kuwait sebagai balasan karena India mengabaikan permintaan Kuwait agar diizinkan menambah penerbangannya ke dan dari India, sesuai kesepakatan yang telah dicapai kedua negara.
Seorang sumber dari Kuwait Airways mengatakan, alasan India tidak memberikan lampu hijau pada permintaah Kuwait, karena ingin melindungi kepentingan kedua maskapai penerbangan negaranya.
Berdasarkan kesepakatan, Kuwait berhak untuk mengangkut penumpang dari dan ke negara ketiga. Dan berdasarkan kesepakatan itu, perusahaan penerbangan swasta pertama di Kuwait, Jazeera Airways ingin mengoperasikan sebagian besar penerbangannya yang lewat Dubai. Saat ini, dari 13 penerbangan Jazeera Airways dari dan ke India, 10 di antaranya memiliki rute dengan transit di Dubai. Sedangkan Kuwait Airways setiap hari melayani penerbangan ke Mumbai dan penerbangan ke kota-kota di India Selatan setiap minggunya.
Kuwait meminta kenaikan 50 persen untuk jadwal penerbangan Jazeera dari dari ke India. Bagi India, permintaan ini akan mengancam pasar dua maskapai penerbangannya, Indian Airlines dan Air India. Namun Kuwait menuduh India sudah menyalahi komitmennya dalam kesepakatan yang sudah dicapai.
Beberapa perusahaan agen perjalanan mengaku belum mendapatkan informasi resmi dari Lembaga Penerbangan Sipil Kuwait tentang adanya larangan terhadap dua maskapai penerbangan India. Sementara pihak India menyatakan akan mengambil keputusan dalam beberapa hari ini.
"Kami telah mengontak kantor pusat kami di Delhi. Jika larangan itu jadi diterapkan pada 1 Juli, kami setiap harinya harus memindahkan sekitar 100 penumpang perusahaan penerbangan India, " kata seorang pejabat Indian Airlines.
Ia berharap akan ada pembicaraan tentang kesepakatan antara India dan Kuwait, akan menghasilkan keputusan yang menguntungkan kedua belah pihak. Negosiasi antara kedua negara itu, kini memasuki putaran kedua setelah menemui jalan buntu pada awal Juni kemarin.
Sebagai langkah antisipasi jika dialog kembali menemui jalan buntu, Indian Airlines sudah melakukan pembicaraan dengan maskapai penerbangan lain. Para penumpang bisa membatalkan pemesanan tiket tanpa dikenai biaya dan merencanakan ulang jadwal keberangkatannya.
"Tapi sampai saat ini, tidak ada kepanikan di kalangan penumpang dan kami tetap menerima pemesanan tiket untuk bulan Juli dan seterusnya, " sambung pejabat tadi.
Ditanya apa kedua maskapai penerbangan India itu sudah membuat persiapan, jika pembicaraan dengan Kuwait gagal, pejabat itu mengatakan bahwa pihaknya mencari semua kemungkinan dan akan mengumumkaannya pada saat yang tepat. (ln/bahraintribune/arabworldnews)