Kuwait dan Pakistan Mulai Bergerak, Protes Kartun Nabi Muhammad Saw

Tindakan surat kabar-surat kabar Denmark mencetak ulang gambar-gambar kartun Nabi Muhammad Saw mulai mendapat perhatian dari negara-nagara Arab. Parlemen Kuwait hari Kamis (15/2) menyerukan boikot produk Denmark sebagai bentuk protes atas tindakan media cetak Denmark itu.

"Kita harus memboikot total hubungan politik dan ekonomi dengan Denmark, " kata Waleed al-Tabatabai. Ia bahkan menyebut pemerintah Denmark sebagai "Anak Anjing" dalam rapat paripurna di parlemen Kuwait. Namun pemerintah Kuwait meminta agar kata "Anak Anjing" itu tidak dicantumkan dalam laporan rapat parlemen.

Al-Tabatabai menyebut Denmark sudah melakukan tindakan provokatif dan telah melakukan penghinaan dengan membiarkan media massanya menampilkan kembali kartun-kartun yang pernah membuat dunia Islam marah besar. "Kita harus mengambil tindakan tegas, " tukas al-Tabatabai.

Terkait dengan masalah ini, anggota parlemen Kuwait lainnya meminta pemerintah segera mengimplementasikan rekomendasi parlemen tahun 2007 lalu, untuk menyediakan dana sebesar 36, 5 juta dollar langkah-langkah membela dan melawan tindakan-tindakan yang melecehkan Islam dan Rasulullah Muhammad Saw.

Selain anggota parlemen Kuwait, di Pakistan, para mahasiswa dan pelajar mulai turun ke jalan memprotes publikasi kembali kartun-kartun Nabi Muhammad Saw oleh media-media cetak Denmark.

Dalam aksi protes di kota Karachi hari Kamis kemarin, para pemrotes meneriakan slogan-slogan "Mati buat Kartunis" dan membakar bendera Denmark.

Juru Bicara Kantor Kementerian Luar Negeri Pakistan, Muhammad Sadiq mengatakan, pihaknya sudah mengontak otoritas berwenang Denmark terkait masalah kartun ini, karena Denmark lagi-lagi menyakiti jutaan Muslim di dunia.

"Kami tidak menentang kebebasan berekspresi, tapi seperti yang kami tegaskan berulang kali, kebebasan berekspresi bukan untuk melecehkan pihak lain, " tukas Sadiq.

Reaksi dunia Islam, diperkirakan akan terus meluas, memprotes penerbitan kembali kartun-kartun Nabi Muhammad Saw oleh koran-koran Denmark. (ln/presstv)