Pemimpin wilayah Kurdistan, menyatakan siap menghadapi serangan apapun yang ingin dilancarkan pasukan Turki atas mereka. Mereka menganggap dalih Turki untuk menyerang para pejuang Partai Buruh Kurdistan mengarah pada instabilitas penerapan demokrasi Kurdi di Irak.
Pernyataan kesiapan penguasa wilayah Kurdistan Irak, itu disampaikan pernyataan resmi langsung dari Kantor Pusat Pemimpin Kurdistan, Mas’ud Barzani di kota Arbeil. Ia menegaskan dirinya menolak tudingan Turki yang menganggap bahwa Kurdistan menyokong pejuang Partai Buruh Kurdi yang menggunakan wilayahnya untuk menyerang pasukan Turki. Menurut pernyataan tersebut, penolakan yang ia sampaikan itu berarti pihaknya tidak terlibat dalam milisi Partai Buruh Kurdi, tapi ia juga mnyebutkan siap menghadapi serangan Turki dalam bentuk apapun. Pemimpi Kurdistan menganggap serangan Turki itu mempunyai target untuk mengganggu proses demokrasi di Kurdistan.
Sementara itu, menurut Kantor Berita Reuters, sejumlah sumber keamanan dan militer indepenen menyebutkan bahwa pasukan Turki sedang melakukan persiapan operasi militer darat kecil sebelum dimulainya musim salju yang akan segera turun menutupi pegunungan. Anje Houl, Ketua sebuah institusi kajian masalah keamanan dan militer independen, tidak ada pilihan bagi pasukan Turki, bila ingin melakukan operasi militer efektif terhadap pasukan Partai Buruh Kurdi, maka serangan harus dilakukan melalui darat di dalam wilayah Irak sebelum masuknya musim dingin.
Hal ini juga disurakan oleh Gharits Jenkiz, pakar khusus masalah Militer Turki di Ankara. Menurutnya, bila tentara Turki terlambat melakukan operasi sampai datangnya musim salju, mereka akan kesulitan memasuki medan pegunungan karena sudah tertutup salju. Di samping itu, peperangan tidak akan berhenti dan bisa berlangsung panjang melawan para pemberontak Kurdi. Diperkirakan, Turki akan mengerahkan pasukannya yang berjumlah sekitar 70 sampai 100 ribu orang. (na-str/aljzr)