“Ini adalah koneksi ulang, penenangan, untuk memberi jaminan kepada orang-orang bahwa kita bersama Anda,” kata Mohamed. “Pesan itulah yang kami coba sampaikan.”
Penyiaran ibadah salat di kota AS tidaklah lazim, kata Jaylani Hussein, direktur CAIR-Minnesota. Namun, Minneapolis sedikit berbeda, karena doa-doa akan disiarkan di jantung daerah metropolitan besar. “Ini adalah kesempatan unik, Ini adalah pengingat bagi semua orang bahwa kita semua berada dalam pandemi ini bersama.” kata Hussein.
Siaran adalah masalah kebebasan beragama, katanya. Ditambah lagi mereka adalah pertunjukan dukungan publik kepada komunitas Muslim, khususnya bagi orang tua dan orang sakit yang akan dihibur oleh siaran.
“Seperti halnya kita secara historis mengijinkan gereja memanggil umatnya menggunakan lonceng, ini merupakan kelanjutan dari kebebasan yang sama dengan yang dimiliki oleh agama lain,” kata Hussein.
CAIR menyediakan dana untuk peralatan audio yang akan digunakan untuk siaran dari masjid. Siaran akan dimulai saat matahari terbit dan berakhir saat matahari terbenam. Mereka akan berjalan sampai malam 23 Mei, akhir Ramadhan. (*end)