Sebuah survei terbaru dari perusahaan kebijakan publik yang berafiliasi dengan kubu Demokrat menemukan bahwa kubu Republik lebih mendukung membangun sebuah klub Striptease (tari telanjang) dibandingkan dukungan untuk pembangunan sebuah masjid di dekat Ground Zero.
Hanya 4 persen responden Republik mengatakan bahwa mereka mendukung pembangunan masjid dua blok dari lokasi ground zero, sedangkan 21 persen mengatakan mereka asyik-asyik saja dengan pembangunan sebuah klub striptease.
49 persen dari Demokrat mengatakan mereka mendukung masjid dan hanya 33 persen mendukung untuk klub striptease. Di antara responden independen, terungkap hanya 34 persen mendukung pembangunan masjid dan 28 persen untuk pembukaan klub striptease.
"Ini menunjukkan tingkat dan dampak dari kenaikan baru-baru ini dalam retorika anti-Islam di masyarakat kita bahwa orang lebih suka memiliki semacam pendirian yang mengabadikan perilaku amoral dibandingkan atas pembangunan rumah ibadah oleh orang-orang yang berusaha untuk mempromosikan moralitas dan etika dan perilaku yang benar, "kata Ibrahim Hooper, juru bicara Council on American-Islamic Relations.
Selama perdebatan mengenai apakah boleh untuk membangun sebuah pusat budaya Islam yang direncanakan di dekat lokasi ground zero, banyak media mencatat bahwa tempat di sekitar daerah tersebut adalah rumah bagi segala macam aktivitas.
"Jika berjalan di jalanan dalam tiga blok dari lokasi Ground Zero, Daily News menghitung setidaknya ada 17 warung pizza, 18 cabang bank, 11 bar, 10 toko sepatu dan 17 salon terpisah di mana seorang gadis bisa mendapatkan layanan salon khusus," lapor surat kabar Daily News pada bulan Agustus. Dan menariknya lagi hanya dua blok dari tempat World Trade Center pernah berdiri terdapat sebuah klub striptease yang bernama "Pussycat Lounge" yang juga bernama lain "Thunder Lingerie."(fq/Huffington Post)