Gereja-gereja di AS punya cara sendiri untuk menarik orang agar mau memeluk agama Kristen. Mereka menarik simpati orang dengan cara memberikan bantuan keuangan, kredit, perumahan bahkan layanan mobil mewah limousine.
Surat kabar The New York Times edisi Jumat (23/11) mengungkap bisnis gereja ini, bukan untuk mencari keuntungan tapi untuk "Kristenisasi" dan hal ini diakui oleh Pastor Karl Clauson dari Gereja Change Point. "Kami ingin membuat orang berpaling pada Yesus Kristus lewat cara ini, " ujarnya.
"Kami tidak melihat cara ini sebagai ilmu ekonomi, kami melihat cara ini sebagai salah satu misi kami. Kami ingin melakukan upaya ini sebagai pembuka pintu bagi apa yang kami yakini sebagai pencipta dan pembuat kehidupan ini-Yesus, " sambung Clausson yang sudah memimpin gerejanya selama delapan tahun dan memiliki anggota sekitar 4. 000 orang.
Untuk menyukseskan misi mengkristenkan orang, Gereja Change Point membangun dan membiayai sebuah stadion olahraga di kota Anchorage, Alaska. Cara seperti ini juga dilakukan First Assembly of God Church, yang membuat penampungan dengan fasilitas 180 tempat tidur, membuka sekolah swasta dengan jumlah siswa 800 orang, membangun rumah penampungan bagi 115 anak-anak, serta layanan makanan.
"Kami berusaha untuk tidak diskriminatif dalam memberikan layanan untuk masyarakat, " kata Doug Rieder, bagian administrasi di First Assembly of God Church.
"Ada Muslim dan non-Muslim di sini. Kami tidak bermaksud mengajak mereka pindah agama. Tapi kami membawa misi evangelis, " tukasnya.
Aktivitas seperti ini tentu saja membuat gereja-gereja di AS membutuhkan dana yang besar. Tapi itu bukan persoalan besar bagi gereja-gereja yang mendapatkan dukungan dana dari lembaga-lembaga keuangan milik kelompok-kelompok agama Kristen di AS. Evangelical Christian Credit Union (ECCU) di Brea, California adalah satu lembaga keuangan yang banyak memberikan pinjaman untuk gereja-gereja. Tak heran jika jumlah pinjaman mereka melonjak sejak awal 1990-an dari 60 juta dollar menjadi 2, 7 milyar dollar. Untuk itu, ECCU bekerja sama dengan bank-bank besar di AS.
Scott L. Thumma, peneliti di Hartford Institute for Religion Research di Seminari Hartford, Connecticut mengatakan, gereja-gereja semacam ini juga mengeluarkan kartu kredit dan memberikan pinjaman untuk pengusaha kecil. Sementara data Times menyebutkan bahwa lebih dari 1. 300 gereja-gereja besar di AS-yang mengembangkan bisnis komersial termasuk bisnis penerbangan dan investasi di bank-bank-beroperasi dengan tujuan untuk merangkul masyarakat baik Kristen maupun non-Kristen.
LifeBridge Christian Church misalnya, sedang merencakan pembangunan berbagai fasilitas umum di tanah seluas 313 hektar, seperti perumahan, pertokoan dan perkantoran, arena olahraga, panti jompo dan pembangunan gereja-gereja baru di Longmont, Colorado.
Friendship Missionary baptist Church juga telah mendapatkan persetujuan untuk membangun kompleks pertokoan, apartemen, perumahan, perkantoran dan panti jompo di tanah seluas 108 hektar di kawasan Charlotte. (ln/iol)