KTT OKI Akan Bahas Islamofobia dan Kemiskinan Afrika

Islamofobia dan kemiskinan, menjadi dua agenda pembicaraan penting dalam KTT OKI yang akan dimulai pada hari Rabu (12/3) besok. KTT OKI akan diselenggarakan di ibukota Sinagal, Dakkar, di tengah arus kuat upaya pemburukan Islam oleh Barat dan aksi militer Israel yang tak kunjung berhenti atas rakyat Palestina.

Kantor Berita Perancis mengutip pernyataan Sekjen OKI, Akmaluddin Ihsan Oglo, yang menegaskan bahwa tema Islamofobia akan menjadi prioritas masalah yang akan dikaji lebih dalam pada acara KTT. Para delegasi dari berbagai negara anggota akan menyampaikan laporannya untuk memantau fenomena meningkatnya sikap anti-Islam itu dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Oglo, dirinya yakin bahwa upaya rekonsiliasi dan perbaikan yang paling efektif untuk masalah Islamofobia adalah dibukanya dialog politik dan dialog kemaslahatan sejarah antara Islam dan Barat.

Di antara kasus Islamofobia yang mencuat belakangan ini adalah kasus ditayangkan ulang kartun yang melecehkan Nabi Muhammad saw oleh harian Denmark. Juga persiapan seorang tokoh Belanda Geert Wilders yang sedang membuat sebuah film, berjudul "Fitna" yang menyebut Al-Quran sebagai buku fasis yang mengajak pembacanya untuk melakukan kejahatan.

Menurut Oglo, KTT direncanakan akan mengeluarkan rekomendasi yang sesuai untuk menyikapi berbagai tindakan Islamofobia yang sebenarnya berlawanan dengan kesepakatan undang-undang internasional di mana dilarang menghina keyakinan agama pihak lain.

Selain itu, KTT juga akan fokus membicarakan upaya pembangunan untuk benua Afrika, karena di benua tersebut ada 25 negara yang juga menjadi anggota OKI dan kini mengalami krisis ekonomi yang dahsyat. OKI beberapa waktu lalu telah membuat wadah dana bantuan untuk memerangi kemiskinan di Afrika dengan modal dana sebesar 10 milyar dollar. (na-str/iol)