Doha, Senin (30/3) kemarin, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Negara-Negara Arab (Jami’ah ad-Duwal al-Arabiyyah) yang ke-21 digelar di ibu kota negara Qatar, Doha.
KTT kali ini akan membahas beberapa permasalahan dunia Arab, mulai dari kasus perintah penangkapan Presiden Sudan Umar al-Bashir, pemulihan kembali Irak pasca invasi Amerika, pemulihan Gaza pasca serangan Israel, hingga upaya Yahudisasi Yerusalem oleh Israel.
Dari 22 negara anggota Liga Arab, tercatat sebanyak 17 kepala negara anggota Liga Arab yang turut hadir dalam pembukaan KTT. Presiden Sudan Umar al-Bashir yang diancam penangkapan oleh ICC jika keluar Sudan turut hadir dalam KTT.
Presiden Suriah Bashar al-Assad membuka KTT dengan memberikan pidato sambutan. Dalam sambutannya, Assad menyerukan persatuan sikap, suara, dan langkah negara-negara Arab guna menyelesaikan pelbagai masalah dunia Arab.
Selain itu, Assad juga menyerukan negara-negara Arab untuk menyatukan suara menolak keputusan Pengadilan Internasional (ICC) yang memerintahkan penangkapan Presiden Sudan Umar al-Bashir.
Terkait keputusan ICC, Assad mengatakannya sebagai bentuk kolonialisme baru Barat terhadap dunia Arab dan Islam.
"Ini adalah bentuk penjajahan baru dunia Barat terhadap dunia Arab," tegas Assad sebagaimana dilansir harian Aljazeera (30/3).
Seruan Assad mendapat tanggapan hangat dari Amir Qatar, Syaikh Hamdi bin Khalifah Ali Tsani, yang memberikan pidato sambutan setelah Assad. Amir Qatar menyatakan, negara-negara Arab seharusnya dapat berperan secara aktif dan bersinergi dalam menyelesaikan pelbagai krisis dunia Arab.
"Tantangan dunia Arab kian banyak dan berat. Kita dituntut untuk lebih aktif lagi untuk menghadapai tantangan itu dan menyelesaikan masalah-masalahnya," uja Amir Qatar.
Selain itu, Amir Qatar juga menyatakan jika beberapa lembaga internasional dipandang gagal dalam menyelesaikan krisis dan konflik, bahkan kian memperkeruh suasana. Salah satu lembaga tersebut adalah ICC.
Sementara itu, Sekjen Liga Arab Amru Musa menyerukan hal serupa. Musa menyatakan Liga Arab menolak keputusan ICC secara mutlak.
Beberapa agenda telah diajukan oleh berbagai pihak di dunia Arab untuk dibahas secara serius dalam sidang KTT Doha kali ini.
Dari Irak, Sekjen Persatuan Ulama Irak Syaikh Harits ad-Dhari menyerukan KTT Liga Arab membuahkan resolusi untuk membangun kembali Irak yang kini porak poranda.
Ad-Dhari juga menyerukan agar KTT Liga Arab segera mendesak pihak Amerika untuk segera menarik mundur pasukannya dari bumi Irak.
Sementara itu, dari Palestina, PM Palestina Ismail Haniya menyerukan KTT Arab kali ini dapat membuat keputusan tegas yang secara serius menyikapi upaya yahudisasi Yerusalem, termasuk di dalamnya Masjid al-Aqsha, oleh Israel.
Haniya juga menyerukan KTT Arab untuk menghasilkan solusi nyata terkait progam pembangunan kembali Gaza yang hancur akibat serangan Israel di akhir Desember silam. (jzr/L2 Cairo)