Diktator terguling Mesir Hosni Mubarak terpaksa menggunakan alat pacu jantung setelah jantungnya berhenti berdetak dua kali, beberapa hari setelah dipindahkan ke penjara Tora di pinggiran Kairo, sumber Mesir mengatakan.
Pada hari Senin kemarin (11/6), sumber rumah sakit penjara mengatakan bahwa jantung Mubarak berhenti berdetak dua kali, mendorong dokter untuk menggunakan defibrillator (alat picu jantung).
“Dia keluar dari kesadaran dan telah menolak makanan,” tambah sumber tersebut.
Laporan sebelumnya mengatakan bahwa mantan penguasa itu sudah dalam kondisi kritis tapi stabil.
Dokter mengatakan Mubarak menderita detak jantung yang tidak teratur dan dilaporkan harus menggunakan respirator beberapa kali sejak Sabtu lalu ketika ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas pembunuhan hampir 900 pengunjuk rasa pro demokrasi selama revolusi negara itu tahun lalu.(fq/prtv)