Upaya-upaya menyebarkan pengaruh Kristen di kalangan Muslim Maroko, mulai merambah dunia seni dengan cara mengubah lirik-lirik lagu tradisional Maroko dengan lirik-lirik yang bernuansa pemujaan terhadap Yesus Kristus.
Menurut kritikus musik Abdul Qadir al-Sahli, para penyebar agama Kristen itu sangat paham bahwa masyarakat Maroko, terutama kalangan generasi mudanya tidak bisa dipisahkan dari lagu-lagu tradisional mereka.
"Mereka sangat menyadari bahwa lagu-lagu rakyat merupakan pilar utama dari identitas nasional dan merupakan cara untuk merangkul berbagai elemen masyarakat di Maroko, " kata al-Sahli, seperti dikutip Islamonline.
Ia mencontohkan lagu "Essiniya" yang populer pada tahun 1974 oleh kelompok musisi Nass El-Ghiawane, yang dijuluki sebagai The Rolling Stones-nya Afrika. Lirik lagu itu diubah dengan cerita tentang Yesus dan kekristenan yang antara lain berbunyi, "Wahai Rakyat! Saya minta perhatiannya/Saya percaya pada Yesus Kristus yang telah menerangi hidup saya dan menuntut saya ke jalan yang benar/Dia mengorbankan dirinya sendiri untuk saya. "
Sahli mengungkapkan, para penyebar agama Kristen berupaya mempengaruhi sisi spiritual masyarakat Maroko lewat karya seni, tanpa mempedulikan aspek-aspek teologi yang cukup rumit dalam ajaran Kristen.
"Mereka menyebarkan pesan-pesan dan nilai-nilai agama mereka melalui lagu-lagu populer, " tukasnya.
Diperkirakan, saat ini ada sekitar 800 penginjil dari Eropa yang aktif melakukan kegiatannya di Maroko, negara yang terletak di Afrika Utara dengan mayoritas penduduknya Muslim. Data tak resmi menyebutkan, pada tahun 2004 ada seribu orang Maroko yang berpindah agama ke Kristen.
Kristenisasi di negara-negara Muslim Afrika, sudah lama dilaporkan oleh sejumlah media Barat dan Arab, karena aktivitasnya yang makin meningkat. Surat kabar Prancis, Le Monde pernah mengungkap ada sekitar 500 orang Tunisia yang masuk Kristen pada tahun 2006 lalu. Selain di Tunis, ribuan warga suku pedalaman di Aljazair dikabarkan juga masuk Kristen sejak 1992. (ln/iol).