Krisis global, Dari Satu Negara ke Negara Lain

Krisis ekonomi global, sesuai dengan namanya terjadi di berbagai belahan dunia. Negara-negara Barat terutama, begitu keteteran dalam menghadapi perubahan yang terjadi dalam hanya hitungan bulan saja.

Kehilangan pekerjaan dan kehilangan rumah plus kompromi dengan segala kebutuhan asupan makanan menjadi tema dasar dunia sekarang ini. Mulai dari AS sampai Moskow. Bahkan China sekalipun.

Intinya, krisis terasa dampaknya bagi negara-negara yang memang menggunakan dollar sebagai salah satu alat tukar transaksi mereka. Berikut gambaran singkat dari beberapa negara tentang dampak krisis ekonomi dunia.

Bermula dari AS. AS menjadi negara paling parah dalam penderitaannya menanggung krisis. Jutaan penganggur terus meningkat. Di Sacramento, Kalifornia, berjejer rumah tenda yang dibangun oleh mereka yang tak punya rumah.  Setiap hari bertambah dan bertambah dan area ini menjadi sebuah desa tersendiri. 

Seorang lelaki melirik barang furnitur bekas di Istanbul, Turki. Krisis ekonomi telah menyulap jalanan menjadi barang-barang bekas (second) yang dijual di pinggir jalan.

Orang-orang berjubel di kantor administrasi pemerintahan Miami, AS mengantre untuk memperebutkan 1 dari 35 lowongan kerja sebagai tenaga pemadam kebakaran. Dulu, profesi ini, walau bergaji tinggi dan mempunyai wibawa, tidak begitu diminati oleh orang-orang Barat. 

Salah seorang warga sedang mengosongkan rumahnya di salah satu perumahan di Adam County, Colorado, AS bagian barat. Keluarga ini tidak bisa lagi mencicil kredit yang harus dibayarkan setiap bulannya, hingga akhirnya rumah itu disita. 

Di Chengdu, provinsi Sichuan, China, sekitar 20 juta orang kehilangan pekerjaannya akibat krisis ekonomi. Sebagian dari mereka terus mencari lowongan pekerjaan setiap harinya.

Para pekerja di Yibin ini menunggu jatah makan siang yang sekarang dibatasi dan dibagi-bagikan oleh pemerintah.

Di Meksiko, mata uang Peso terjun bebas. Orang-orang di perbatasan Ciudad Juarez ini kembali pulang dari sebuah pabrik yang diharapkan mau menerima karyawan baru. Realita sebaliknya, pabrik malah memotong semua cost dan memberhentikan karyawannya.

Di Moskow, Russia, di pingir jalan banyak berderet perempuan yang menjajakan alat-alat rumah tangga. Jutaan rakyat Russia kehilangan pekerjaannya dan Rubel Russia KO dihantam dollar. 

(sa/berbagaisumber)