Benarkah AS akan segera keluar dari krisis ekonomi global yang menghantamnya dalam kurun waktu enam bulan belakangan ini? Selama beberapa pekan ini, bursa saham di berbagai negara memberitakan bahwa AS akan menghilangkan asset beracun dari bank-bank mereka, sementara beberapa indikator ekonomi mulai menunjukan perbaikan.
Menurut sebagian pengamat ekonomi, langkah AS ini justru akan menghadirkan kesalahan lain. The Hyundai Research Institute (HRI) memaparkan bahwa pasar perumahan AS yang menjadi salah satu pemicu krisis ekonomi akan terus berlangsung semakin parah dan akan menghadirkan krisis jilid dua buat negara Paman Sam tersebut.
"Kemajuan dalam bidang perumahan sekarang ini hanya bertahan untuk sementara, paling lama hanya sampai September mendatang." demikian laporan HRI. "Melihat pertimbangan data, kebangkrutan dalam sektor perumahan AS akan terus berlangsung. Ini akan menggerogoti bank, asuransi, dan perusahaan kartu kredit. Dan ini akan menjadikan krisis kedua bagi AS."
Selama bulan Februari kemarin, perumahan AS meningkat menjadi 25,1% dari bulan sebelumnya. Total selama Februari perumahan di AS mencapai 583.000. HRI juga mengatakan bahwa tingkat pengangguran yang semakin tinggi di AS akan menjadi krisis ekonomi yang tak berkesudahan. Bahkan menjadi pemicu terbesar. Menurut laporan pemerintah AS pekan lalu, pada bulan Maret terjadi PHK sampai 660.000, angka pengangguran tertinggi di dunia saat ini. Atau selama 2009, telah terjadi PHK sebanyak 2 juta, dan total pengangguran di AS Sekarang ini mencapai 13,2 juta orang. (sa/kt)