Kosovo Rayakan Satu Tahun Kemerdekaan

Kemarin, 17 Februari, Kosovo merayakan satu tahun kemerdekaannya. Ribuan orang turun ke jalan. Negara ini termasuk negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Dan uniknya, berada di wilayah Eropa.

Perayaan rakyat Kosovo ini berlangsung di tengah himbauan Presiden Fatmir Sejdiu, bahwa Serbia masih terus mengancam orang-orang Kosovo karena tidak mengakui kemerdekaan negara jajahannya. Kosovo, negara paling kecil di wilayah Balkan, melepaskan diri dari Serbia setahun yang lalu, atau sembilan tahun setelah Serbia melakukan pembersihan etnik besar-besaran yang memakan waktu sampai 78 hari itu. Sampai saat ini, Serbia masih menyimpan seribu dendam kepada Kosovo.

Ada yang unik dalam kasus Kosovo ini. Walaupun jelas-jelas mayoritas Muslim, ternyata Kosovo mendapatkan pengakuan dari AS dan negara-negara Eropa. Sedangkan Serbia, yang merupakan basis orang Kristen Ortodoks sama sekali tidak dianggap oleh AS. Pasalnya, sudah sejak lama Rusia menjalin hubungan baik dengan Serbia, dan Rusia, seperti yang diketahui selama ini, walau telah rontok kekuatannya, tetap menjadi musuh AS. Kosovo adalah sebuah negara republik yang secara de facto merdeka, terletak di sebelah tenggara Eropa. Sebelumnya, Kosovo adalah sebuah provinsi di Serbia di bawah administrasi PBB, namun pada 17 Februari 2008 Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan secara sepihak. Seperti informasi di atas, deklarasi ini ditentang oleh Serbia, namun didukung oleh negara-negara Barat. Kemerdekaan Kosovo telah diakui secara resmi oleh berbagai negara, diantaranya Albania, Amerika Serikat, Britania Raya, Perancis, dan Turki.

Di Pristina, ibukota Kosovo, ribuan orang berkumpul, bernyanyi dan mengibarkan bendera serta banner besar. Semua itu merupakan penghargaan akan kerja keras yang dilakukan oleh pemerintah dan rakyat Kosovo. Dalam satu tahun, rakyat Kosovo, 90% adalah Muslim, telah mendirikan konsistitusi baru seperti tentara, lagu kebangsaan, bendera, passport, KTP dan biro intelijen.

"Kuncinya adalah kebersamaan," ujar Presiden Fatmir Sejdiu, "Kosovo akan terus bersatu sebagai negara dan bangsa." (sa/wb)