Korut Ujicoba Rudal Berjarak Tempuh 6.000 km, AS Gerah

Korea Utara melakukan uji coba sedikitnya enam misil termasuk misil jarak jauh, selama empat jam (dimulai pukul 03. 32 dini hari waktu Jepang, atau sekitar pukul 18.32 GMT) tanpa mengindahkan seruan dunia internasional.

Lima di antaranya adalah rudal jarak dekat –versi rudal Scud Soviet—dan yang terakhir adalah Rudal Jarak Jauh –Taepodong 2– yang diluncurkan dari Musudan-ri. Rudal Taepodong 2 merupakan rudal yang membuat gerah AS karena diperkirakan mampu menembus radius 6.000 km, dan jarak seperti itu mampu mencapai Alaska yang menjadi bagian dari Amerika Serikat.

Namun dalam ujicoba ini, Rudal Taepodong 2 yang diperkirakan mendarat di Alaska –jatuh tak lama setelah take off—sementara yang lain jatuh ke laut di Jepang. Amerika menganggap uji coba ini sangat provokatif sehingga Jepang harus segera menjatuhkan sanksi. Seperti dikutip Reuters, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan keras tentang sikap Korea Utara ini. "AS mengecam keras tindakan ujicoba nuklir Korut, dan ini menjadi indikator bahwa Korut tidak mau mendengarkan seruan masyarakat internasional untuk menahan diri. Kami akan berdiskusi dengan berbagai negara untuk merancang langkah selanjutnya."

Rusia juga turut mengecam Korut. Menlu Korut menyebut percobaan rudal itu sebuah pesan bahwa Korut sudah mempersiapkan langkah pengembangan senjata nuklir. Seperti dikutip Interfax, Mikail Kamenein, jubir Menlu Rusia mengatakan, "Aksi provokatif ini jelas-jelas menyebutkan soal proyek senjata nuklir Korut. Kita bisa mengatakan dengan sangat yakin bahwa ujicoba rudal ini menegaskan sikap unjuk gigi mereka yang menolak upaya saling percaya yang tengah dibangun."

Sebelum melakukan ujicoba rudal, Jepang disebutkan telah memberi peringatan pada Korut bahwa tindakannya akan mengundang kemarahan. Tapi Pyong Yang justeru mengatakan bahwa pihaknya akan melawan dengan serangan senjata nuklir jika ada pihak-pihak yang menghalangi proyek nuklirnya, termasuk AS.

Sementara Dewan keamanan PBB hingga Rabu lalu masih melakukan rapat darurat terkait dengan perkembangan yang terjadi. Rapat tertutup itu diusulkan oleh Jepang, yang mengatakan akan mengkoordinasikan langkah-langkah yang diambil terhadap uji coba itu dengan Amerika dan negara lain. Pascauji coba itu, kini militer Jepang dan Korea Selatan dalam kondisi tegang dan siaga. (na-str/iol,retrs)