Apa hubungan antara Gilad Shalit dan Alan Johnston? Secara langsung mungkin tidak ada. Tapi keduanya sama-sama diculik di Ghaza dan sampai saat ini belum dibebaskan penculiknya. Kabar terakhir yang santer di Palestina menyebutkan adanya rencana untuk melakukan pertukaran antara Gilad Shalit dan Alan Johnston.
Islamonline melansir pernyataan sumber-sumber terpercaya yang mengatakan bahwa tim mediator Palestina menginginkan Hamas menyerahkan Shalit ke kelompok Tentara Islam, kemudian akan dilakukan negosiasi dengan Israel untuk menukar Shalit dengan para tawanan Palestina yang ada di penjara-penjara Israel.
"Ke balikannya, Tentara Islam harus menyerahkan Johnston pada Hamas, kemudian Hamas yang akan menyerahkannya pada pemerintah Inggris, " kata sumber-sumber tadi.
Seperti diketahui, Alan Johnston-koresponden BBC di Ghaza-sudah tiga bulan lebih ditawan oleh kelompok yang mengaku bernama kelompok Tentara Islam. Sedangkan Gilad Shalit adalah prajurit Israel yang sudah setahun ini berada dalam tawanan kelompok pejuang Palestina.
Masih menurut sumber-sumber yang tidak bersedia disebut jati dirinya, tim mediator Palestina meyakini pertukaran itu akan memuaskan Hamas dan Tentara Islam. "Mereka berpikir pertukaran itu akan menunjukkan otoritas Hamas sebagai pemegang kontrol di Ghaza dan bisa membantu meredakan ketegangan hubungan Hamas dengan Barat, khususnya Eropa, " kata mereka. Bagi Tentara Islam, pertukaran Johnston-Shalit juga akan menguntungkan untuk memperbaiki citra mereka di situasi saat ini.
Hamas memberikan harapan bahwa Johnston akan segera dibebaskan. Perdana Menteri yang disingkirkan Abbas, Ismail Haniyah pekan kemarin mendesak kelompok yang menculik Johnston untuk segera membebaskannya dan mengancam bahwa Hamas tidak bisa menunggu lebih lama lagi.
Namun Hamas tidak tertarik dengan ide pertukaran itu. Salah satu juru bicara Hamas Fawzi Barhoum menyatakan, kasus penculikan prajurit Israel tidak ada hubungannya dengan kasus penculikan Johnston. Shalit diculik dalam operasi perlawanan yang sah, sedangkah kasus Johnston adalah kasus penculikan warga sipil yang dilarang dalam ajaran Islam.
"Penangkapan Shalit adalah bagian dari proyek nasional yang bertujuan untuk membebaskan para tahanan warga Palestina dari penjara-penjara Israel, sementara penculikan Johnston adalah tindakan kriminal, " tukas Barhoum.
Ia menegaskan bahwa Hamas tidakan pernah "mengorbankan kehormatan" warga Palestina yang ditawan Israel, lewat cara menukar pembebasan mereka dengan pembebasan seorang warga sipil. Menurut Barhoum, penculikan Johnston telah membuat malu rakyat Palestina dan Hamas tidak akan melakukan tindakan kriminal semacam itu.
Sejumlah sumber mengungkapkan bahwa Hamas sudah habis kesabarannya dalam bernegosiasi dengan kelompok penculik Johnston, yang berasal dari suku Dagmoush. Mereka tetap meminta pembebasan tokoh muslim Abu Qatada yang saat ini ditahan pemerintah Inggris atas tuduhan terlibat jaringan al-Qaidah. Di sisi lain, kelompok ini juga khawatir anggota mereka akan menjadi target pembalasan Hamas, karena dalam pertikaian Hamas-Fatah belum lama ini, kelompok tersebut berada di pihak Fatah. (ln/iol)