Dari segi pendidikan, JK mengungkapkan obrolannya dengan Menteri Pendidikan bahwa ada 4 juta guru perempuan dari total 11 juta orang. Di sisi lain, kata JK, infrastruktur pendidikan di Afghanistan memerlukan perhatian karena banyak yang tidak diurus sepeninggalan perang berpuluh-puluh tahun.
“Sekolah-sekolah 40 tahun tidak diurus banyak sekolah-sekolah yang bangkunya tidak ada, dan sebagainya, mereka minta bantuan dan saya berbicara dengan beberapa lembaga sosial seperti dari Saudi, ada yang dari Jepang, dan Qatar mereka semua ingin berpartisipasi selama, juga adanya kesepadanan antara pelajar laki dan perempuan, namun dia akan janjikan itu, dia janjikan itu untuk segera tahap demi tahap menyelesaikan itu,” kata JK.
Di tingkat TK dan SD JK mengakui perempuan belum mendapatkan akses pendidikan yang bebas. Namun menurut JK hal ini bukan semata-mata terkait agama tapi lebih ke persoalan tradisi dari masyarakat Afghanistan yang tinggal di pelosok.
“Sekarang ini masih ada di TK-SD tapi mereka sekarang lagi mengatur bagaimana selanjutnya, mereka menjanjikan itu, sebenarnya itu bukan soal agama, ini soal tradisi di daerah-daerah, di kampung-kampung, di desa-desa, bahwa anak-anak perempuan itu tidak bekerja nah tradisi ini karena mereka berasal dari pimpinan-pimpinan pemerintah sekarang yang di luar Taliban, itu umumnya berasal dari di daerah-daerah,” kata JK.
Sedikit demi sedikit JK memberikan pengertian pada Afghanistan tentang akses pendidikan penting bagi suatu negara terlebih yang menganut syariat Islam seperti Afghanistan. Salah satu contoh logika yang digunakan JK yaitu bagaimana para perempuan ini dirawat oleh sesama perempuan apabila orang tua atau negaranya melarang perempuan bersekolah hingga tingkat tinggi.
“Tapi sekarang mereka sudah menyadari bahwa tidak mungkin seperti itu karena mereka butuh perawat, ahli-ahli yang hanya boleh perempuan, katakanlah dokter yang boleh melayani hanya perempuan, nah bagaimana ada dokter perempuan tanpa adanya sekolah tingkat menengah, nah dilema itu yang kemudian akan mereka laksanakan secara bertahap,” kata JK. (sumber: detik)