Korban tewas di Suriah telah melewati angka 17.000 orang sejak pemberontakan melawan Presiden Bashar Assad dimulai pada Maret tahun 2011 lalu, klaim kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Kekerasan yang tumbuh semakin kacau dalam beberapa bulan terakhir dan sulit untuk menyalahkan kedua belah pihak yang bertikai terkait banyaknya pertumpahan darah pada saat negara itu menuju ke arah perang saudara.
Pemerintah Suriah sendiri membatasi wartawan dari bergerak bebas di wilayah konflik, sehingga mustahil untuk memverifikasi secara independen korban tewas.
Berbasis di Inggris, Observatorium mengatakan Senin kemarin (9/7) bahwa di antara 17.129 kematian sekitar 11.897 adalah warga sipil, 4.348 tentara dan 884 pembelot militer.
Kelompok ini memiliki jaringan aktivis di wilayah konflik yang mendokumentasi kematian dan pelanggaran HAM dengan menggunakan saksi mata, laporan rumah sakit dan rekaman video.(fq/aby)