eramuslim.com – Jumlah korban tewas akibat perang Israel-Hamas di Jalur Gaza hingga hari ini dilaporkan telah mencapai 20 ribu orang.
Menurut Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus kondisi tersebut begitu mengerikan, bahkan menyebut Gaza sudah seperti neraka.
“Kengerian yang tak ada habisnya bagi mereka yang terjebak di tempat yang kini menjadi neraka di bumi,” ujarnya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu Ajansi pada Jumat (22/12).
Menurut Tedros, jumlah korban dalam perang dua bulan terlalu banyak, bahkan merujuk pada data WHO, rata-rata sekitar 300 orang terbunuh setiap hari di Jalur Gaza.
“Saya sudah tidak bisa menghitung berapa kali saya mengira krisis di Gaza akan menjadi lebih mengerikan. Namun hal ini terjadi lagi,” tegasnya.
Tedros juga menunjukkan situasi yang mengerikan pada sistem layanan kesehatan, di mana hanya sembilan dari 36 rumah sakit di seluruh Gaza yang beroperasi.
Melihat krisis kemanusiaan yang begitu besar tersebut, Dirjen WHO mendesak agar pihak-pihak berkonflik segera mengakhiri perang dan berhenti melakukan pembantaian.
“Pembantaian harus dihentikan. Kita perlu gencatan senjata sekarang,” tegasnya.
Perang Israel-Hamas meletus 7 Oktober lalu dan total korban di pihak Palestina telah mencapai lebih dari 20.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Israel menolak melakukan gencatan senjata, dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa pihaknya berusaha menumpas Hamas dan mengembalikan warga mereka yang disandera.
November lalu, Mesir bersama dengan Qatar membantu proses mediasi gencatan senjata selama seminggu di mana Hamas membebaskan lebih dari 100 sandera dengan imbalan pembebasan 240 tahanan Palestina dari penjara Israel. (sumber: RMOL)