Lebih dari 250 orang dilaporkan telah tewas ketika pasukan keamanan Mesir membersihkan dua kubu protes pro presiden terguling Mohamed Morsi.
Skynews, melaporkan dari Kamp Rabaa al Adawiya di Kairo, mengatakan serangan itu merupakan “tembakan sangat berat” dan merupakan “serangan militer besar-besaran terhadap warga sipil tak bersenjata dengan jumlah yang sangat besar”.
Dia menambahkan: “Ada senjata mesin (Putaran) dan penembak jitu di atap mencegah orang untuk mendapatkan lebih dekat ke rumah sakit lapangan.
Buldoser digunakan untuk membersihkan kamp-kamp di Kairo
Dia mengatakan itu adalah adegan “kekacauan ekstrim dan pertumpahan darah” dengan “ratusan tentara dan polisi kementerian dalam negeri dan pasukan khusus yang terlibat.”
Polisi, yang didukung oleh kendaraan lapis baja dan buldoser, juga menembakkan gas air mata kepada para demonstran yang menuntut Mursi untuk kembali sebagai pemimpin negara itu.
Kementerian dalam negeri, memperingatkan pasukan keamanannya utuk menangani secara tegas dengan pengunjuk rasa dan mengatakan akan menjamin keamanan pengunjuk rasa yang ingin meninggalkan dua lokasi demonstrasi tersebut.
Ikhwanul Muslimin yang mendukung presiden Mursi mengklaim lebih dari 250 orang telah gugur dan 5.000 orang terluka dalam tindakan keras militer dan polisi , yang hampir pasti akan memperdalam gejolak politik di Mesir. (Skynews/Dz)