Sebuah granat roket menghantam konvoi diplomatik Inggris di kota Benghazi Libya timur, Senin kemarin (11/6), mencederai dua penjaga keamanan, kata pejabat setempat.
“Sebuah konvoi yang membawa Dominic Asquith, Duta Besar Inggris untuk Libya, terlibat dalam sebuah insiden serius di Benghazi sore ini,” kata seorang juru bicara kedutaan kepada AFP.
“Dua petugas terluka dalam serangan itu tapi staf lain tidak mengalami luka-luka. Kami bekerja sama dengan pemerintah Libya untuk menetapkan siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut”, jurubicara itu menambahkan.
Kedua petugas keamanan yang terluka adalah warga negara Inggris.
Pejabat keamanan Libya mengatakan sebelumnya bahwa satu orang, seorang penjaga Inggris, terluka, ketika kendaraan mereka dihantam granat roket.
Deputi Menteri Dalam Negeri Unis Sharif mengatakan kendaraan itu mengangkut personil keamanan dalam sebuah konvoi untuk kepala misi diplomatik Inggris di Benghazi.
“Roket menghantam kendaraan keamanan dan salah satu anggota tim keamanan menderita luka parah,” katanya dan menambahkan ledakan itu terjadi saat konvoi melintasi lingkungan Al-Kish.
Kantor Luar Negeri Inggris juga mengkonfirmasi serangan dalam sebuah pernyataan yang mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pemerintah Libya untuk menetapkan siapa yang bertanggung jawab.
Serangan itu terjadi lima hari setelah sebuah bom kecil meledak di luar misi diplomatik AS di kota yang sama, melukai satu penjaga, menurut pihak berwenang Libya. (fq/prtv)