Perdana Menteri kudeta Mesir mengatakan mantan Presiden Hosni Mubarak akan ditempatkan sebagai tahanan rumah, setelah putusan pengadilan yang menyatakan ia bisa dibebaskan dari penjara sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut atas tuduhan korupsi terhadap dirinya.
Mantan presiden, yang digulingkan dalam pemberontakan 2011, telah diberitahu bahwa ia dapat mempersiapkan diri untuk pembebasannya .
Mengutip sumber keamanan, kantor berita negara mengatakan Mubarak akan “mungkin” akan dipindahkan ke salah satu instalasi vital negara atau salah satu dari dua rumah sakit militer di mana ia akan dikawal di bawah pengamanan ketat.
Pembebasan Mubarak dilihat oleh beberapa analisis Mesir sebagai tanda rezim lama akan tampil kembali, hanya beberapa minggu setelah Mohamed Morsi dikudeta oleh militer. Mubarak akan muncul dari penjara , sebaliknya Presiden sah yang terpilih oleh rakyat , Mursi dan para tokoh Ikhwan kembali ke penjara.
Mubarak telah menghabiskan lebih dari dua tahun dalam penahanan pra-sidang, waktu maksimum yang diizinkan di bawah hukum Mesir, dan sekarang ia berhak menunggu persidangan atas pembebasannya.
“Setelah jatuhnya pemerintahan Ikhwanul Muslimin , Mubarak dan kelompoknya kemungkinan akan mulai menyalahkan pemerintahan Mursi,” kata Hoda Nasrallah, seorang pengacara Mesir, mengacu pada klaim kepala intelijen Omar Suleiman bahwa Ikhwan bertanggung jawab untuk kekerasan yang terjadi selama revolusi.
Banyak menteri era pemerintahan Mubarak telah dibebaskan dalam pengadilan pada paska revolusi. Aktivis hukum menyalahkan lembaga pengadilan saat itu , aktivis menduga kelambatan proses hukum disebabkan karena para hakim hakim itu banyak yang diangkat selama pemerintahan Mubarak yang berkuasa sepanjang 30 tahun, para hakim hanya berargumentasi bahwa mereka kewalahan oleh beban kerja dan banyaknya kasus serta para hakim mengklaim banyaknya tuduhan kepada mereka (pejabat era Mubarak) tidak dilengkapi dengan bukti yang kuat. (Al Jazeera/KH)