Ulama terkemuka Syaikh Yusuf Qaradawi membatalkan kehadirannya dalam konferensi ulama muslim internasional yang akan berlangsung di Irlandia pekan depan, karena kondisi kesehatannya memburuk.
Konferensi itu merupakan pertemuan tahunan organisasi Dewan Fatwa dan Riset Eropa, dimana Qaradawi duduk sebagai ketuanya. Qaradawi yang juga mengisi acara di stasiun televisi Al-Jazeera mendirikan Dewan Fatwa dan Riset Eropa pada tahun 1990, yang berkantor pusat di Pusat Kebudayaan Islam Irlandia di kota Clonskeagh, Dublin.
Qaradawi sering berkunjung ke Irlandia karena jabatannya sebugai ketua Dewan itu. Konferensi tahun ini akan berlangsung selama lima hari dengan tajuk "The Islamic Attitude towards Other Religions”. Para delegasi yang datang akan membahas tentang bagaimana berdialog dengan non-Muslim terkait berbagai isu.
Namun untuk pertemuan tahun ini, yang akan berlangsung pekan depan, Qaradawi yang menetap di pengasingannya di Qatar, kemungkinan besar tidak hadir karena kondisi kesehatannya. Ulama asal Mesir yang kini berusia 85 tahun ini, belakangan sering mengalami gangguan kesehatan karena faktor usia. Bulan Mei kemarin, media massa di kawasan Teluk melaporkan bahwa Qaradawi dirawat di rumah sakit, tapi tidak disebutkan penyakit yang dideritanya.
Syaikh Yusuf Qaradawi adalah satu satu ulama muslim yang disegani di dunia internasional. Ia juga diakui sebagai pemimpin spiritual gerakan Ikhwanul Muslimin yang berbasis di Mesir. Namun ia menolak ketika diminta menjadi pemimpin Ikhwanul Muslimin Mesir pada tahun 2004. Qaradawi juga dipandang sebagai "penasehat spiritual" kelompok Hamas di Palestina. Ia pernah mengeluarkan fatwa yang mendukung aksi-aksi bom bunuh diri untuk melawan penjajahan Israel di Palestina. Qaradawi juga menjadi penasehat untuk bidang syariah oleh banyak bank dan institusi islami di berbagai negara. (kw/GMBDailyReport)