Konferensi Internasional Dialog Islam yang berlangsung selama tiga hari di kota Makkah, ditutup dengan menghasilkan rekomendasi pembentukan komisi khusus untuk dialog antar agama dan keyakinan. Dalam komunike bersama peserta konferensi disebutkan bahwa dialog adalah salah satu jendela yang penting di mana Muslim bisa memberikan jawaban pada dunia.
Mereka menyarankan agar dibentuk komisi yang bertaraf internasional untuk membangun budaya dialog serta memberikan penghargaan bagi tokoh-tokoh serta organisasi internasional yang memberikan kontribusi penting dalam mengembangkan dialog antara agama.
"Konferensi juga memutuskan untuk membentuk sebuah tim khusus yang akan dipilih dari para peserta konferensi ini sebagai tindak lanjut dari resolusi yang dihasilkan konferensi, serta akan melakukan kajian terhadap langkah-langkah apa yang perlu dilakukan dalam pembentukan komisi dialog internasional itu dan merencanakan proyek-proyek yang akan dipresentasikan dalam pertemuan selanjutnya, yang akan dilakukan pihak-pihak yang berkepentingan di dunia Islam, " demikian bunyi rekomendasi tersebut.
Para peserta konferensi menginginkan dialog terfokus pada aspek-aspek kemanusiaan dan kepentingan yang menguntungkan satu dengan yang lainnya. "Dialog mencerminkan sebuah metodologi yang berasal dari ajaran al-Quran dan Sunnah Rasul, dengan bercermin pada bagaimana Rasulullah berkomunikasi pada umatnya, " kata mereka.
Dialog harus dilakukan untuk mengembangkan kehidupan yang damai dan saling berdampingan, mengembangkan keadilan serta keamanan sosial dan untuk menghadapi tantangan yang saat ini terjadi. Kebiasaan berdialog harus dikembangkan bukan hanya dengan penganut agama lain, tetapi juga di antara umat Islam sendiri. Dialog, menurut komunike bersama konferensi itu, akan membantu upaya untuk mengenalkan ajaran Islam yang sebenarnya dan untuk menunjukkan betapa besarnya kontribusi Islam terhadap peradaban manusia.
"Dialog menjadi bantahan atas klaim yang mengatakan bahwa Islam adalah musuh peradaban untuk menanamkan dalam pikiran orang rasa fobia terhadap Islam, " masih menurut hasil konferensi itu.
Konferensi internasional dialog Islam yang dimulai sejak Rabu (4/6) dibuka langsung oleh Raja Saudi, Raja Abdullah bin Abdul Aziz. Kurang lebih sekitar 600 orang ulama dan akademisi hadir dalam konferensi tersebut. (ln/iol)