Komunitas Muslim Boikot Bandara Glasgow

Muslim di Glasgow memboikot bandara utama di kota itu karena perlakuan aparat antiteror di bandara yang dianggap memperlakukan penumpang sewenang-wenang berdasarkan etnis dan warna kulit. Perlakuan semacam itu tidak hanya terjadi di bandara, tapi juga di pelabuhan dan bagian keimigrasian.

Hal itu terungkap setelah komunitas warga asal Asia menggelar pertemuan publik tentang sikap aparat kepolisian, terutama dari kesatuan antiteror yang kerap menginterogasi penumpang bandara atau pelabuhan, semata-mata karena melihat latar belakang etnis dan warna kulit si penumpang.

Menteri Kehakiman Kenny MacAskill yang hadir dalam pertemuan yang berlangsung di Pollokshields Burgh Hall, Glasbow mengatakan, "Schedule 7" yang tercantum dalam Undang-Undang Anti-Teror tahun 2000 merupakan perangkat hukum yang digunakan pemerintah untuk melawan terorisme global.

Ia mengakui, dalam beberapa kesempatan ada aparat yang menyalahgunakan wewenang. "Tapi, penggunaan kekuasaan itu tidak dengan sengaja dilakukan pada seseorang karena latar belakang etnisnya," kata MacAskill.

Aamer Anwar, seorang praktisi hukum di Glasgow mengungkapkan beberapa muslim di Glasgow merasa kecewa dengan cara aparat bandara Glasgow memperlakukan mereka. Ia menantang pihak kepolisian untuk memberikan data statistik tentang seberapa banyak informasi intelijen yang mereka dapatkan, yang memang benar-benar berguna untuk mengantisipasi terorisme dari hasil interogasi penumpang di bandara.

"Cara aparat mengajukan pertanyaan kadang kasar, menyinggung perasaan dan intimidatif. Polisi boleh-boleh saja mengklaim sedang mengumpulkan data intelijen, mirip James Bond," tukas Anwar.

Ia mencontohkan seorang muslim asal Afghanistan yang tinggal di Glasgow, saat baru pulang dari tanah kelahirannya di Afghanistan, petugas bandara menanyakan apakah ia mengenal Usamah bin Ladin atau pernah mengunjungi pegunungan Tora Bora, tempat persembunyian anggota Al-Qaida.

Karena merasa tak nyaman dengan cara aparat keamanan Bandaran yang melakukan interogasi, komunitas Muslim di Glasgow beralih ke bandara lainnya jika ingin bepergian. "Segala sesuatunya tak beres di Bandara Glasgow. Warga masyarakat tidak suka dengan perlakuan yang mereka terima. Mereka bukan teroris. Mereka cuma ingin bepergian untuk keperluan bisnis," tandas Anwar. (kw/IW)