Kemenangan Partai Demokrat dalam pemilu sela di AS belum lama ini, menambah banyak jumlah orang Yahudi Amerika yang akan duduk di Kongres. Bahkan jumlah mereka di Kongres saat dinilai paling tinggi sepanjang sejarah AS.
Partai Demokrat sedikitnya memasukkan enam politisi keturunan Yahudi untuk menjadi anggota Kongres. Dengan penambahan itu, maka jumlah orang Yahudi yang menjadi anggota Kongres AS menjadi 43 orang. Jumlah ini paling tinggi dibandingkan dengan jumlah keberadaan keturunan Yahudi dalam Kongres selama ini.
"Belum pernah terjadi sebelumnya, ada banyak sekali orang Yahudi yang memegang posisi penting di dua lembaga pemerintahan, " kata Doug Bloomfield, mantan Direktur Legislatif America-Israeli Public Affairs Committee (AIPAC), pada The Jerusalem Post, Kamis (4/1).
Mayoritas atau sekitar 87 persen pendukung Partai Demokrat dalam pemilu sela bulan November kemarin, menurut Islamonline, adalah kalangan Yahudi Amerika.
Kalangan Yahudi yang kini menjadi anggota legislatif banyak yang di tempatkan pada posisi-posisi kunci komite-komite yang ada di Kongres. Tom Lantos, 78, salah seorang Yahudi yang selamat dari tragedi Holocaust misalnya, akan di tempatkan sebagai ketua House International Relations Committee (HIRC).
"Dengan adanya orang seperti Tom Lantos, yang sangat membela Israel, tentu saja akan menguntungkan komunitas Yahudi, " kata Matt Brooks, direktur eksekutif Republican Jewish Coalition.
Yahudi Amerika lainnya, Gary Ackerman juga akan di tempatkan sebagai ketua HIRC yang membidangi Timur Tengah dan Nita Lowey akan mengepalai subkomite luar negeri. Pengumuman atas penunjukkan mereka, rencananya akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Di Senat, tokoh Yahudi AS, Joe Lieberman akan mengetuai Komite Urusan Pemerintahan dan Keamanan Dalam Negeri. Barbara Boxer kemungkinan akan memimpin Subkomite Urusan Timur Tengah.
Pro Israel
Melihat dominasi kalangan Yahudi AS di Kongres dan Senat, Direktur Legislatif American Jewish Committee, Richard Foltin berkomentar, "Anda melihat sebuah Kongres yang mendukung Israel. Jadi, saya pikir, anda tidak akan melihat banyak perbedaan. Anda akan melihat berlanjutnya dukungan terhadap Israel."
Yang pasti, melihat komposisi anggota Kongres yang baru, Israel akan menikmati dukungan yang lebih besar dari kepemimpinan Partai Demokrat.
Direktur Kebijakan Publik dari kalangan Ortodoks, Nathan Diament mengatakan, dukungan terhadap Israel akan makin kuat dari sebelumnya. Karena beberapa anggota Kongres dari Partai Demokrat adalah orang-orang yang pro Israel. Sebut saja Nancy Pelosi yang menjadi juru bicara Senat dan tokoh-tokoh lainnya seperti Harry Reid, Steny Hoyer dan Ketua Kaukus Demokrat, Rahm Emanuel.
Bloomfield dari AIPAC menyatakan, kekalahan Partai Republik yang identik dengan kelompok Evangelis tidak akan mengurangi dukungan penuh AS terhadap Israel. Dukungan kalangan Evangelis terhadap Israel selama ini oleh Bloomfield disebut hanya sebagai "penggembira" karena dukungan itu belum teruji dan tidak menghasilkan tindakan yang spesifik.
"Mereka mungkin cinta Israel, tapi mereka lebih membenci kaum homoseks dibandingkan cinta mereka pada Israel, " ujar Bloomfield.
Dengan kemenangan Demokrat, banyak kalangan meyakini bahwa Kongres yang baru tidak akan melakukan tekanan yang berarti terhadap kebijakan agresif Israel pada rakyat Palestina.
"Saya tidak melihat Kongres tertarik untuk melakukan suatu tekanan pada Israel, " kata seorang pejabat Partai Demokrat keturunan Yahudi, yang tidak mau disebut namanya.
Pelantikan Keith Ellison
Di sisi lain Kongres AS mencatat sejarah baru, pengambilan sumpah dengan menggunakan al-Quran terhadap Keith Ellison, warga Muslim pertama AS yang berhasil duduk sebagai anggota Kongres.
Pengambilan sumpah Keith Ellison dengan menggunakan kita suci al-Quran, Kamis (4/1) berjalan lancar. Setelah sebelumnya menimbulkan kontroversi, karena keinginannya disumpah di bawah kitab suci al-Quran dan bukan Alkitab.
"Kita berhasil dengan baik, semuanya sudah selesai dan sekarang saatnya untuk bekerja, " kata Ellison, wakil dari Partai Demokrat.
Ellison mengaku puas dan menurutnya kontroversi itu tidak perlu diperpanjang. "Saya tidak mau mengeluh, yang ada di kepala saya sekarang adalah isu-isu penting yang dihadapi negara ini, " sambungnya.(ln/aljz/iol)