Komisi Winograd Nilai Perang Olmert di Libanon Gagal Total

Komisi Winograd, tim investigasi yang bertugas menyelidiki perang Israel dengan Hizbullah di Libanon tahun 2006 kemarin menyatakan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, para pemimpin Israel terbukti "gagal total" dalam peperangan itu.

Komisi yang dibentuk oleh PM Ehud Olmert itu menemukan bukti bahwa Olmert tidak melakukan "proses perencanaan yang baik" saat menyatakan perang terhadap Hizbullah.

"Olmert gagal total dalam melakukan penilaian, tanggung jawab dan dalam memberikan peringatan ketika memutuskan berperang pada bulan Juli tahun lalu, " kritik Komisi Winograd, setelah melakukan penyelidikan selama hampir enam bulan.

Tim Winograd dibentuk atas desakan publik Israel yang menilai pemerintahan Olmert gagal dalam memenangkan peperangan dengan Hizbullah di Libanon.

Menurut ketua komisi, Eliyahu Winograd, tujuan perang Olmert dengan alasan untuk membebaskan prajurit Israel yang ditawan Hizbullah, adalah alasan yang "terlalu ambisius dan mustahil bisa tercapai. "

Selain mengecam Olmert, dalam laporannya komisi Winograd juga mengkritik Menteri Pertahanan Amir Peretz dan Kepala Angkatan Bersenjata Israel, Letnan Jenderal Dan Halutz. Peretz dinilai tidak berpengalaman dan tidak memahami kekuatan militer Israel. Sedangkan Halutz dinilai telah "bertindak sekehendak hati" dan salah menafsirkan kesiapan militer Israel.

"Kami meletakkan tanggung jawab atas kegagalan ini pada perdana menteri, menteri pertahanan dan kepala staff angkatan bersenjata. Jika salah seorang dari mereka bertindak dengan cara yang berbeda dan lebih baik, keputusan-keputusan serta tindakan-tindakan yang dilakukan selama periode itu, termasuk hasil dari kampanye perang mereka, kemungkinan akan berbeda dan lebih baik, " demikian Komisi Winograd.

Meski menyatakan para pemimpin Israel gagal total dalam perang melawan Hizbullah tahun kemarin, Komisi Winograd tidak merekomendasikan agar Olmert dan Peretz mengundurkan diri dari jabatannya.

Olmert sendiri mengakui telah melakukan kesalahan, tapi menolak untuk mundur sebagai perdana menteri Israel. Padahal, saat ini popularitas Olmert di mata publik Israel juga makin meredup akibat berbagai skandal di pemerintahannya.

Dalam pernyataannya di televisi, Olmert mengatakan bahwa mengundurkan diri bukan langkah yang benar. Ia malah menyatakan akan terus bekerja untuk melaksanakan kesimpulan-kesimpulan hasil laporan Komisi Winograd. Untuk itu, Olmert akan mengumpulkan para menteri kabinetnya hari Rabu (2/5) besok.

Komisi Winograd rencananya akan menyampaikan laporan lengkapnya dalam beberapa bulan mendatang. Laporan komisi ini dinilai cukup tajam dan makin memperburuk citra pemerintahan Olmert.

Publik Israel pada Kamis lusa rencananya akan menggelar aksi unjuk rasa di Tel Aviv, untuk mendesak Olmert dan pemerintahannya mundur. Aksi unjuk rasa ini diorganisir oleh para mantan jenderal militer Israel, para anggota tentara cadangan yang ikut dalam perang melawan Hizbullah tahun lalu serta para orang tua tentara yang terbunuh dalam perang tersebut. (ln/aljz)