Komedian asal Israel, Lior Shlein lagi-lagi membuat berang Muslim Palestina. Dalam acara talkshow yang dibawakannya, Shlein membiarkan bintang tamunya melontarkan penghinaan terhadap Muslim.
Bintang Shlein mengolok-olok gerakan-gerakan salat yang dilakukan Muslim dan menyamakan Muslim dengan kecoa, talkshow "Tonight with Lior Shlein" yang disiarkan televisi Channel 10 Israel. Pernyataan itu disambut tawa hadirin dalam acara tersebut.
Bagi Muslim, lelucon itu sama sekali tidak lucu dan merupakan penghinaan atas Islam dan Muslim. Anggota parlemen dan aktivis Muslim di Palestina pun bereaksi dan mengancam akan mengajukan gugatan hukum terhadap Shlein, karena telah membiarkan bintang tamu di acaranya melontarkan penghinaan terhadap Islam dan Muslim.
Ketua majelis hakim di Dewan Pengadilan Syariah Palestina, Syaikh Tayseer Tamimi menyerukan agar Muslim dan umat Kristiani di Palestina memboikot stasiun televisi Channel 10 karena telah dengan sengaja dan sistematis melakukan pelecehan terhadap agama dan para nabi.
"Pelecehan ini dilakukan dengan sengaja untuk menyakiti perasaan umat Islam dan Kristiani. Channel 10 terbukti melakukan tindakan rasis dan menunjukkan bahwa stasiun televisi itu berkualitas rendah karena tidak mampu menghentikan penghinaan terhadap nilai-nilai agama dan etika," kata Syaikh Tamimi.
Ini adalah kasus kedua Shlein yang menuai kemarahan Muslim Palestina. Bulan Februari kemarin, Shlein juga melontarkan pernyataan yang menuai kemarahan bukan hanya Muslim dan umat Kristiani di Palestina. Ketika itu Shlein mengatakan bahwa Bunda Maria (ibu Nabi Isa) "pengacau" dan menyebut Yesus obesitas sehingga tidak bisa jalan di atas air.
Penghinaan lainnya terjadi di situs Nana 10 yang berafiliasi dengan Channel 10. Situs itu memposting sebuah acara reality show "Survivor" dan salah satu kontestan dalam acara itu menyebut sepatunya dengan "Muhammad".
Syaikh Tamimi menolak alasan kebebasan berekspresi untuk membenarkan tindakan yang menghina dan melecehkan simbol-simbol agama. Ia mendesak dunia internasional dengan hukum-hukum internasional yang ada memberlakukan hukuman bagi para pelaku penghinaan agama.
Kecaman keras terhadap Shlein juga dilontarkan anggota parlemen Israel dari Gerakan Islam, Masud Ganaim. Ia meminta agar lelucon yang mengolo-olok agama dan simbol-simbol keagamaan dengan alasan hiburan dan komedi dihentikan. Yang mengherankan, kata Ganaim, tidak ada tindakan terhadap Shleim meski banyak yang mengeluhkan penghinaan yang telah dilakukannya.
"Di negara yang mengklaim menghormati kebebasan beragama, pelecehan semacam ini merupakan bencana. Jika pelecehan juga dilakukan terhadap keyakinan yudaisme, reaksinya pasti akan sangat berbeda," kata Ganaim menyindir aparat hukum Israel yang tidak berbuat apa-apa untuk menindak Shlein. (ln/aby)