Kolomnis AS Menulis Tentang Yahudi, Dikecam Yahudi

Roger Cohen, penulis kolom di surat kabar AS mengaku terkejut dengan reaksi keras komunitas Yahudi di AS dan tidak menduga akan mendapat reaksi sedemikian hebatnya atas kolom yang ditulisnya dan dimuat di surat kabar The New York Times bulan Februari lalu.

Cohen yang juga seorang Yahudi AS menulis tentang negara Iran dalam kolom tersebut, termasuk kehidupan orang-orang Yahudi di Iran. Ia menulis, di Iran terdapat 25.000 orang Yahudi dan Iran adalah negara di Timur Tengah yang komunitas Yahudinya paling besar, setelah Israel. Tapi, orang-orang Yahudi di Iran, tulis Cohen, menikmati sikap toleransi masyarakat Iran. Begitu pula di wilayah-wilayah Arab yang dijajah Israel, masyarakat Yahudi diperlakukan dengan baik oleh komunitas Arab.

Tulisan itu ternyata membuat berang masyarakat Yahudi di AS. Apalagi dalam kolomnya, Cohen mengkritik kebijakan perang yang diterapkan Israel terhadap negara-negara Arab tetangganya sehingga masyarakat Timur Tengah punya alasan untuk membenci Israel.

"Masyarakat Timur Tengah melihat bom-bom Israel, melihat penjajahan Israel di Tepi Barat selama 41 tahun, melihat bagaimana Israel menolak eksitensi Hamas dan melihat bagaiman Israel berulangkali menggunakan kekuatan senjata di wilayah-wilayah tetangganya," tulis Cohen.

Bukan cuma di AS, tulisan Cohen juga menuai kritik di Israel. Seperti biasa, komunitas Yahudi AS dan Israel langsung memberikan label "anti-semit" pada Cohen dan menuding penulis kolom itu bersikap "permisif" pada Iran.

Surat kabar Israel Jerusalem Post menyebut Cohen telah melakukan "penyesatan", sementara Atlantic Monthly menyebut Cohen sebagai orang yang "mudah percaya". Cohen menulis kembali beberapa kolom untuk mempertahankan pendapatnya . Tapi kecaman terhadap dirinya ternyata tidak reda.

"Begitu saya membaca kolom itu, saya berpikir pasti banyak orang yang tidak senang," kata Jack Lile, profesor bidang jurnalistik di Universitas Lehigh. (ln/iol)