Koalisi 12 organisasi Muslim di AS menyampaikan surat terbuka bertajuk "American Muslims in the American Mainstream," pada presiden terpilih Barack Obama. Surat terbuka itu berisi harapan dan himbauan komunitas Muslim AS agar Obama lebih membuka komunikasi dengan komunitas Muslim dan tidak menerapkan kebijakan-kebijakan Presiden George W. Bush yang menuai kecaman dunia internasional.
Ketua American Muslim Task Force (AMT) untuk Hak-Hak Sipil dan Pemilu Agha Saeed dalam keterangan pers hari Senin (29/12) menyatakan, pemerintahan Obama harus memperhatikan keberadaan Muslim Amerika.
"Kami berharap bisa melihat Anda (Obama) menginstruksikan pejabat-pejabat pemerintah Anda untuk membuka kembali komunikasi-komunikasi dengan para pemuka komunitas Muslim di semua level departemen, mulai dari negara bagian, keamanan dalam negeri, lembaga-lembaga hukum serta layanan kesehatan masyarakat," ujar Agha Saeed, ketua American Muslim Task Force (AMT) untuk hak-hak sipil dan pemilu dalam keterangan persnya Senin (29/12)
Saeed mengingatkan bahwa kemenangan Obama dalam pemilu tidak lepas dari dukungan warga Muslim. "95 persen Muslim AS memberikan suaranya untuk Obama dalam pemilu kemarin. Ini merupakan jumlah terbesar dibandingkan kontribusi suara dari komunitas lainnya di Amerika," jelasnya.
Direktur Council on American-Islamic Relations (CAIR) Nihad Awad yang juga hadir dalam keterangan pers itu meyakinkan bahwa Muslim AS mampu dan siap membantu Obama melakukan "perubahan" seperti tema kampanye yang diusung Obama.
"Muslim Amerika adalah komunitas yang punya semangat dan kami ingin menjadi bagian dari perubahan itu," tukas Awad.
Senator Larry Shaw, Muslim AS yang paling lama menjadi pejabat di AS menambahkan, komunitas Muslim di AS merupakan sumber daya yang selama ini diabaikan. "Kami adalah orang-orang yang memiliki kompetensi yang bisa menjadi pemimpin, deputi atau pejabat senior di semua departemen pemerintahan," ujar Shaw.
Dalam surat terbukanya, koalisi Muslim AS itu juga meminta Obama untuk meninggalkan kebijakan-kebijakan Bush yang memicu kecaman bukan hanya di AS tapi juga dunia internasional. Mereka mendesak Obama untuk memprioritaskan sejumlah persoalan seperti mencabut undang-undang Patriot Act, menghentikan kampanye anti-Muslim dan anti-Arab Amerika dan lebih bersikap adil.
Dibawah pemerintah Bush, hak-hak sipil komunitas Muslim di AS banyak yang dilanggar. Bush menerapkan kebijakan diskriminatif dan menyebarkan stereotipe yang buruk terhadap Islam dan umat Islam. Koalisi Muslim AS juga menilai Bush telah mengabaikan masalah perekonomian, kebutuhan dasar dan infrastruktur serta layanan kesehatan karena terlalu sibuk dengan "perang melawan teror" nya.
Mereka juga meminta Obama ikut menghentikan konflik di Timur Tengah, terutama menghentikan serangan Israel yang tak bermoral ke Jalur Gaza yang sedang berlangsung saat ini. (ln/iol)