Amerika Serikat dan sekutu Arabnya memulai serangan udara pada hari Selasa kemarin, melawan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) , Barack Obama menjanjikan serangan akan lebih besar terhadap IS(IS).
“Pasukan AS dan mitra akan melakukan aksi militer terhadap teroris [IS] di Suriah dengan konsep campuran strategi tempur, pemboman serangan udara dan rudal Tomahawk untuk serangan darat, “kata Laksamana John Kirby, sekretaris pers Pentagon ‘.
Komando Sentral AS tersebut mengatakan Bahrain, Yordania, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab akan berpartisipasi dalam penyerangan , tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Arab Saudi, Bahrain, Yordania dan UEA mengkonfirmasi mereka akan mengambil bagian dalam operasi.
Seorang pejabat Saudi yang dikutip oleh Saudi Press Agency mengatakan partisipasi militer Saudi bertujuan untuk mendukung oposisi Suriah yang moderat sebagai bagian dari koalisi internasional untuk memerangi terorisme.
Para pejabat AS mengatakan serangan udara dimulai sekitar 0030 GMT.
Operasi sejauh ini mereka klaim telah menewaskan 120 jihadis IS(IS) dan jihadis Jabhah al-Nusra , termasuk tiga anak-anak, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Pentagon mengatakan lebih dari 160 amunisi berat dijatuhkan di sasaran di Suriah dan belum ada indikasi berapa jatuh korban sipil.
Itu mengatakan serangan udara AS telah menghancurkan kelompok veteran Al-Qaeda, anggota kelompok Khurasan di Suriah, yang diduga merencanakan serangan terhadap sasaran-sasaran Barat dalam waktu dekat.
“Kami percaya bahwa individu-individu yang merencanakan dan perencanaan teror itu telah dieliminasi,” kata Kirby kepada televisi ABC.
“Kami tidak akan mentolerir wilayah aman bagi teroris yang mengancam rakyat kita,” kata Obama pada Selasa ketika ia meninggalkan Gedung Putih untuk melakukan perjalanan ke kantor PBB di New York, di mana ia akan bertemu dengan para pejabat dari negara-negara Arab yang tergabung dalam serangan terhadap IS(IS) .
Beberapa jam setelah serangan udara, kementerian luar negeri Suriah mengatakan Damaskus menerima surat tentang rencana penyerangan dari Menteri Luar Negeri AS John Kerry disampaikan melalui menteri luar negeri Irak.
Pemerintah rezim Syiah Suriah juga mengatakan akan terus menyerang posisi IS(IS) di kota Raqqa dan Deir al-Zor, daerah di Suriah timur dan utara yang terkena serangan udara pimpinan AS pada hari Selasa.
Damaskus mengatakan koordinasi dengan pemerintah Irak masih terus di lakukan dengan koordinasi “tingkat tertinggi.”
Oposisi Suriah Koalisi Nasional, sementara itu, menyambut serangan yang dipimpin AS, tetapi mendesak tekanan juga berkelanjutan pada pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Para pejabat militer mengatakan Washington akan menargetkan pusat komando dan pengendalian militan IS(IS), fasilitas logistik , kamp-kamp pelatihan dan situs penting lainnya, Associated Press melaporkan.
“Kami akan siap untuk menyerang [ISIS] di Suriah dan menurunkan kemampuan perangnya,” Ujar Jenderal Martin Dempsey, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan kepada senator pekan lalu.
Para pemimpin militer AS mengatakan sekitar dua-pertiga dari 31.000 pejuang IS(IS) berada di Suriah.
Sementara itu, Juru Bicara IS, Abu Mohammed al-Adnani mengatakan para pejuangnya telah siap untuk melawan koalisi yang dipimpin AS, dan menyerukan serangan balik dimanapun negara para koalisi tersebut berada. (Arby/Dz)