Organisasi Al-Minbar Al-Wathani Al-Islami dan organisasi Al-Ashalah, Selasa (10/10) menyatakan siap berkoalisi untuk masuk dalam bursa pemilu parlemen yang akan dilaksanakan November tahun ini di Bahrain. Organisasi Al-Minbar Al-Wathani Al-Islami adalah organisasi yang berafiliasi pada Jamaah Al-Ikhwan Al-Muslimun, sedangkan organisasi Al-Ashalah merupakan gerakan Salafiyah.
Meski kedua pengikut gerakan ini, di berbagai tempat memiliki jarak yang cukup lebar karena terkait perbedaan pandangan, namun di Bahrain mereka bisa menemukan jembatan kebersamaan.
Dalam konferensi pers di ibukota Bahrain, Manama (10/10), hadir ketua umum Organisasi Mimbar Wathani Islami Shalah Ali dan ketua umum Organisasi Al-Ashalah As Salafiyah, Ghanim Buainin. Keduanya, menyatakan telah melakukan berbagai kajian dan konsolidasi untuk segera menandatangani kontrak saling kesepahaman dan berkoalisi dalam pemilu parlemen mendatang di Bahrain.
Namun dijelaskan pula, kedua organisasi ini meski telah menjalin koalisi, khusus di wilayah distrik Mahrak, sebuah distrik terbesar di Bahrain, keduanya tetap berkompetisi dan tidak berkoalisi. “Tidak ada program politik bersama antara dua organisasi kami. Kami berkoalisi karena kami mewakili arus Islam Sunni. Dan para calon legislatif dari kedua organisasi memiliki program khusus terkait organisasinya masing-masing. Koalisi ini akan menghimpun 7 orang calon legislatif dari Mimbar Wathani Islami dan 5 orang caleg dari Organisasi Al-Ashalah.
Buainain juga menambahkan, “Kami berkoalisi untuk menghindari perpecahan suara di beberapa daerah tertentu.” Sementara itu, menurut Shalah Ali, koalisi ini dilakukan atas dasar merespon permintaan masyarakat kepada kedua organisasi.
Saat ini, pemerintah Bahrain telah menetapkan bahwa tanggal 25 November mendatang adalah hari pemungutan suara parlemen dan sejak 12 Oktober para calon wakil rakyat telah dibolehkan untuk mendaftarkan diri. (na-str/iol)