Koalisi gereja-gereja AS dengan tegas menyatakan mengecam invasi yang dipimpin AS ke Irak. Koalisi ini menuding Washington sudah ‘menebar teror’ dan untuk itu mereka minta maaf pada negara-negara lain atas ‘kekerasan, kemiskinan dan kehancuran yang telah dilakukan negara mereka, Amerika Serikat.
Pernyataan dari 34 gereja AS yang menjadi anggota World Council of Churches itu disampaikan dalam pertemuan gereja-gereja Kristen di Brazil akhir pekan kemarin.
"Kami menyesalkan dengan kepedihan yang mendalam atas perang di Irak, yang dilakukan dengan penuh tipuan dan melanggar norma-norma keadilan serta hak asasi manusia yang berlaku global. Kami berduka cita untuk semua yang telah tewas atau terluka dalam perang ini. Kami mengakui dengan perasaan malu semua kekerasan, atas nama kami," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Koalisi gereja-gereja AS juga mengingatkan pemerintah AS yang sudah mendorong terjadinya bencana lingkungan dengan ‘budaya komsumtif’ nya serta penolakan AS untuk mendukung kesepakatan international tentang isu pemanasan global.
Pernyataan itu merupakan bagian dari makin meluasnya tekanan dari kalangan agamawan terhadap pemerintahan George W. Bush, yang masih sangat bergantung pada dukungan kalangan gereja evangelis dan kelompok-kelompok konservatif lainnya.
Rev. Leonid Kishkovsky, moderator kelompo gereja AS di WCC mengatakan, pernyataan mereka itu didukung oleh para pemimpin gereja meski ia juga tidak membantah bahwa pernyataan ini akan menimbulkan friksi.
Pada jumat pekan lalu, Dewan Nasional Gereja AS yang juga terdiri dari beberapa anggota WCC, mengeluarkan pernyataan agar AS menutup kamp penjara AS di Guantanamo karena penyiksaan yang dilakukan di kamp penjara itu melanggar ‘keyakinan dasar umat Kristiani tentang kemualiaan seorang manusia.’ (ln/Islamicity/AP)