Pada hari ini , Senin akan mempertemukan para komandan militer dari 20 negara yang merupakan bagian dari koalisi anti IS.
KTT ini akan diselenggarakan sebagai inisiatif Jenderal Martin Dempsey, ketua Kepala Staf Gabungan, selama 2 hari , 13-14 Oktober, menurut seorang pejabat militer AS yang dikutip oleh majalah Foreign Policy.
Koalisi yang dipimpin AS sejauh ini telah melakukan lebih dari 350 serangan terhadap posisi IS sejak Presiden AS Barack Obama memerintahkan operasi militer terhadap kelompok itu pada bulan Agustus.
Sementara Gedung Putih mengatakan tidak akan mengizinkan tentara AS terseret ke dalam perang darat di Irak, Dempsey dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu mengatakan berbeda, ia berpendapat bahwa pasukan AS mungkin akan diperlukan untuk memainkan peran yang lebih besar bersama pasukan darat Irak di masa depan, menurut Reuters.
“Mosul kemungkinan akan menjadi pertempuran yang menentukan dalam petempuran darat di beberapa titik di masa depan,” ujar Dempsey, ketua kepala staf gabungan, mengatakan kepada ABC . Mosul adalah kota utama di Irak utara, yang dikuasai Negara Islam pada bulan Juni lalu dan pemerintah Syiah Irak telah berjanji untuk merebut kembali.
Di hari yang sama, Turki , negara anggota NATO menolak untuk bergabung dengan koalisi pimpinan AS untuk menyerang Negara Islam. Keengganan negara itu telah membuat frustrasi Washington serta minoritas Kurdi di negara itu.(Arby/Dz)