Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid/Net
Eramuslim.com – Berita bahwa Taliban melarang anak perempuan Afghanistan kembali bersekolah mendapat klarifikasi dari kelompok tersebut pada Minggu (19/9) waktu setempat.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan kepada majalah Der Spiegel Jerman, juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan bahwa anak perempuan dapat kembali ke sekolah menengah hanya setelah pemerintah Afghanistan yang dipimpin militan menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka.
Sejauh ini, hanya anak laki-laki yang diizinkan melanjutkan studi mereka.
“Kami tidak menentang pendidikan anak perempuan, tetapi kami masih bekerja pada mekanisme bagaimana kehadiran mereka di sekolah dapat dimungkinkan,” kata Mujahid, seperti dikutip dari Russian Today, Senin (20/9).
Mujahid mengatakan bahwa lingkungan dan transportasi yang aman harus dijamin bagi siswa perempuan sebelum mereka diizinkan kembali ke ruang kelas.
Dia juga mengatakan para sarjana hukum harus menyiapkan laporan tentang bagaimana mengatur lingkungan yang aman bagi anak perempuan dan perempuan dalam pendidikan dan pekerjaan.
Kekhawatiran Taliban akan memberlakukan aturan seperti ketika berkuasa antara tahun 1996 dan 2001 kembali muncul. Saat itu mereka melarang perempuan dan anak perempuan dilarang mengenyam pendidikan dan memiliki pekerjaan. Mereka juga kala itu dipaksa untuk menutupi diri mereka dari kepala sampai kaki di depan umum.
Tak lama setelah merebut Kabul bulan lalu, Taliban berjanji bahwa perempuan akan menikmati lebih banyak kebebasan daripada selama pemerintahan kelompok itu sebelumnya. Namun, hanya anak laki-laki yang diizinkan untuk melanjutkan studi mereka ketika sekolah menengah dibuka kembali pada hari Sabtu.