Eramuslim.com – China kembali menyanggah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terkait dengan isu penahanan terhadap satu juta orang etnis Uighur di Xinjiang. Hal tersebut disampaikan oleh Dutabesar China untuk Australia, Cheng Jingye.
Cheng dengan hati-hati, menegaskan bahwa pusat-pusat ditempatkannya etnis Uighur bukan kamp-kamp penahanan, melainkan sekolah-sekolah pelatihan kejuruan dengan program deradikalisasi. Lebih lanjut, Cheng mengatakan semua “trainee” atau siswa di sekolah-sekolah tersebut pun telah lulus.
“Saya mengerti sekarang peserta pelatihan di pusat-pusat semuanya telah menyelesaikan studi mereka dan mereka telah, dengan bantuan pemerintah setempat, secara bertahap menemukan pekerjaan mereka,” ujar Cheng dalam konferensi pers, Kamis (19/12) seperti dimuat CNN.
Menurut Cheng, tindakan China di Xinjiang tidak ada hubungannya dengan HAM, melainkan pendekatan China untuk mencegah terorisme. Hal yang sama yang dilakukan oleh negara Barat. Selain itu, China menjamin dan melindungi hak beragama kelompok etnis di Xinjiang.