Balai Lelang Sotheby di London tanggal 5 April lusa akan menggelar lelang sejumlah benda-benda bersejarah Islam, antara lain kain penutup Ka’bah atau Kiswah buatan tahun 1909 dan sejumlah manuskrip langka berupa kaligrafi ayat-ayat suci Al-Quran dari abad ke-10.
Di kain penutup Ka’bah berbentuk persegi panjang terdapat cap bertuliskan Sultan Muhammad V Rashad bin ‘Abdul Majid bertahun 1372 Hijriah atau 1909 Masehi. Kain beludru berwarna hitam yang sudah nampak keabu-abuan itu bersulamkan benang emas dan perak, membentuk hiasan kaligrafi dalam berbagai variasi bentuk mulai dari persegi empat, persegi panjang dan lingkaran, dilampiri dan dibatasi dengan sebaris tulisan Arab dengan panel ditengahnya bertuliskan nama sultan Muhammad.
Di batas kain paling atas terdapat tulisan yang dari kanan ke kiri bertuliskan "Allah Maha Mulia", "Allah Maha Adil" dan "Allah Maha Mulia" dengan susunan tulisan berbentuk oval. Di bagian kanan terdapat 144 ayat surat Al-Baqarah dihiasi dengan lingkaran kata Bismillah dan surat Al-Fatihah. Kain Kiswah itu juga dihiasi dengan panel yang membentang horisontal berupa ayat-ayat Kuris dan kalimat-kalimat "Allah Maha Adil."
Dalam tradisi Islam kain Kiswah memiliki sejarah yang panjang dan istimewa. Ada kebiasaan untuk mengganti kain penutup Ka’bah satu atau dua kali dalam setahun dan tradisi itu masih dilakukan hingga sekarang. Biasanya, dibuat dua buah Kiswah, yang satunya digunakan dan satunya lagi disimpan jika sewaktu-waktu dibutuhkan secara darurat.
Pada periode awal Islam, tanggung jawab untuk menyelubungi Ka’bah dengan kain itu tidak dikhususkan pada satu orang, siapapun yang berminat melakukannya, dibolehkan.Menurut kisahnya, orang yang pertama menutup Ka’bah adalah As’ad, seorang raja dari Yaman pada abad ke-4 atau ke-5. Kain penutup Ka’bah dibuat dengan hiasan khas Yaman yang warna warni.
Orang pertama yang menutup Ka’bah pada zaman Islam adalah Nabi Muhammad Saw sendiri. Ia memilih kain sutra Yaman sebagai kain Kiswah, kemudian tradisi itu diturunkan pada khalifah-khalifah penerus kepemimpinan Nabi Muhammad Saw.
Di bawah kekuasaan Usmaniyah, Sultan Muhammad V yang pada saat itu memegang jabatan sebagai Khalifah diberi hak istimewa untuk menyediakan Kiswah yang pembuatannya dilakukan di Mesir. Namun pada saat kekuasaan Raja Arab Saudi ‘Abdul ‘Aziz Al-Saud, Mesir dilarang mengirim kain Kiswah karena ketegangan politik yang melanda kedua negara itu. Raja memerintahkan agar kain Kiswah dibuat di Makkah saja.
Pada 1937, hubungan antara Arab Saudi dan Mesir kembali normal dan Mesir diperbolehkan kembali memproduksi kain Kiswah sampai 1962. Selanjutnya, hak istimewa membuat kain Kiswah dikembalikan lagi ke penduduk Makkah.
Selain kain Kiswah, Balai Lelang Sotheby di London juga akan melelang sebuah kaligrafi Kufi yang dibuat pada abad ke-10 dan sebuah kain penutup makam Nabi Muhammad Saw di Madinah yang dibuat pada masa pemerintahan Usmaniyah, Sultan Mahmud II (1808-1839). Kain itu merupakan kain penutup yang membatasi ruangan tempat Nabi Muhammad Saw dimakamkan.
Beberapa manuskrip berupa Al-Quran lengkap 30 juz yang terbagi dalam beberapa bagian, ditulis di atas kertas buatan tahun 1959, copy Hadist Sahihul Bukhari bagian ke 36 dan 11 peninggalan tahun 1137 dan 1384 serta copy juz ke-5 Al-Quran yang ditulis pada abad ke-15 juga akan dilelang. (ln/iol)