Lalu Daud bertanya kepada lelaki tersebut, “Siapa kamu?” Dia menjawab, “Aku adalah yang tidak pernah merasa takut dengan para raja dan tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi diriku!”
Nabi Daud berkata, Demi Allah, engkau adalah malaikat pencabut nyawa. Kalau begitu, aku ucapkan selamat datang kepadamu untuk melaksanakan perintah Allah.
Kemudian Nabi Daud bergegas menuju kamar tempat ruhnya akan dicabut. Setelah Daud meninggal, jenazahnya diurus oleh anaknya, Sulaiman, yang kelak menjadi nabi dengan mukjizat menguasai bahasa binatang.
Setelah semua kewajiban mengurus jenazah ditunaikan dengan baik: dimandikan, dikafani dan dishalatkan, matahari pun terbit. Nabi Sulaiman berkata kepada burung, Naungilah ayahku, Nabi Daud.
Kemudian burung itu menaunginya hingga sore hari.
Sulaiman berkata lagi, Lepaskan sayapmu satu per satu!Abu Hurairah berkata, Rasulullah memperlihatkan kepada kami apa yang dilakukan burung tersebut. Ketika beliau wafat, beliau dinaungi oleh burung-burung bersayap lebar.
Jenazah Daud terpayungi, begitu pula para pengantarnya sehingga matahari tidak berhasil menyusupkan sinarnya kepada para pengantar. Akibatnya bumi menjadi gelap. Kisah tersebut terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.