Selain itu, sistus tersebut juga bertujuan untuk menyediakan sumber informasi yang komprehensif mengenai desa dan kota yang mengalami pembersihan etnis, (looted), dan dimusnahkan oleh tentara Israel.
Sebagai tempat berkomunikasi para korban kebiadaban Israel, situs ini pun lebih lanjut ingin meningkatkan kesadaran para pengungsi bahwa mereka mempunyai hak untuk kembali ke tanah mereka, juga ke ladang-ladang, dan tempat bisnis mereka. Hak itu tertuang pada resolusi 194 Majelis Umum PBB pada Desember 1948.
Situs ini menawarkan informasi yang sangat bermanfaat bagi para pemuda Palestina dan seluruh pengungsi di dunia untuk mempelajari hak-hak kemanusiaan dan hak politik mereka.
Ketika orang-orang di seluruh dunia menyaksikan potret-potret penuh darah, rekaman penghancuran rumah-rumah, sekolah, rumah sakit, dan masjid, mereka akan marah kepada organisasi yang mempunyai otoritas seperti PBB karena PBB telah gagal menghentikan peperangan. Oleh karena itu, situs ini sangat menarik bagi siapa pun yang ingin melihat betapa Palestina telah diabaikan oleh dunia, dan juga untuk bergabung dalam perjuangan untuk mengembalikan hak-hak bangsa Palestina.
Kisah-kisah pribadi yang direkam dalam situs ini dipandang mampu mengontruksi kembali sejarah yang sebetulnya terjadi di Palestina sejjak penjajahan 1948. (wb/L2 Cairo)