Pernyataan Paus Benediktue XVI tentang Islam dan Nabi Muhammad Saw dengan mengutip pernyataan Kaisar Bizantium pada abad ke-14, dikritik oleh kalangan umat Katolik sendiri. Keuskupan Katolik Mesir menilai, pernyataan Paus itu menunjukkan pengetahuannya yang minim tentang Islam dan umat Islam.
Selain itu, menurut Deputi Keuskupan Katolik Mesir, Uskup Youhana Qalta, pernyataan Paus yang ‘mengejutkan’ itu hanya akan memberi peluang kelompok ektrimis untuk memanfaatkan situasi.
"Kata-kata Paus mengejutkan umat Katolik di Mesir dan seluruh wilayah Timur. Paus Benediktus tidak banyak berinteraksi dengan umat Islam sepanjang hidupnya dan tidak punya cukup pengetahuan tentang Islam dan umat Islam," kata Uskup Youhana Qalta pada situs Islamonline, edisi Sabtu (16/9).
Qalta juga mengingatkan, kata-kata Paus bisa dimanfaatkan oleh kelompok ekstrimis dan teroris. "Kata-kata Paus adalah hadiah bagi Usamah bin Ladin dan para pengikutnya untuk melakukan serangan-serangan terhadap kepentingan-kepentingan Barat," katanya.
"Mereka akan menyebut pernyataan-pernyataan Paus sebagai pandangan gereja Katolik terhadap Islam," sambung Qalta yang mengaku bingung dengan perkataan Paus.
Menurutnya, bukan kebiasaan umat Katolik melontarkan pernyataan seperti yang dilontarkan Paus. Apa yang membuatnya sangat bingung adalah, kata Qalta, gereka Katolik selama ini selalu berpandangan baik terhadap umat Islam. Ia mencontohkan dokumen Vatikan tahun 1964 yang isinya memuji kesalihan dan keteguhan iman umat Islam.
Meski demikian, Qalta mengkritik umat Islam yang menurutnya sudah gagal menunjukkan ajaran Islam yang benar serta pesan perdamaian dalam Islam, khususnya pada Barat dan Vatikan.
Ia menyaranakan agar para pemuka umat Islam dari seluruh dunia, bertemu dengan Paus untuk memperbaiki situasi dan Paus sendiri bisa menjelaskan posisinya.
Permohonan Maaf Paus
Sepanjang hari Jumat kemarin, para pemuka agama Islam di seluruh dunia, menyatakan kecamannya terhadap pernyataan Paus dan mendesak agar Paus membuat permohonan maaf secara pribadi dan tidak melalui pihak lain di Vatikan.
Pada Minggu (17/9), Paus Benediktus menyatakan ‘penyesalan yang mendalam’ atas reaksi umat Islam menyusul pernyataannya tentang jihad dalam Islam dan Nabi Muhammad Saw.
Di tengah hujan deras, dihadapan jamaahnya di pemukiman musim panasnya di Castelgandolfo, dekat Roma, Paus berdiri dan mengatakan, ia sangat terkejut melihat respon atas pernyataan yang disampaikannya di Universitas Regensburg, Jerman, Selasa pekan lalu.
Ia mengatakan bahwa dirinya hanya mengutip teks abad pertengahan dan itu bukan ungkapan pemikirannya secara pribadi.
Sebelumnya, pada Sabtu (16/9), Vatikan sudah mengeluarkan pernyataan resmi yang isinya, bahwa Paus berharap umat Islam memahami ‘kebenaran ‘ kata-kata yang disampaikan dalam pidatonya di Jerman.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh wakil Vatikan, Kardinal Tarcisio Bertone menyebutkan, Paus sangat kaget bahwa bagian dari pidatonya ternyata telah menyinggung sensitifitas umat Islam. (ln/aljz/iol)