Keuntungan di Balik Isolasi Ghaza, Warga Berhenti Merokok

Ada banyak situasi berbahaya yang ternyata membawa manfaat. Filosofi ini terasa di Palestina, dari isolasi yang begitu mencekik atas Ghaza. Kok bisa?

Ya, sejak terjadi pemboikotan dan pengepungan total atas Ghaza, harga rokok meroket menjadi harga rokok paling mahal sedunia. Di sisi lain, warga Ghaza sangat membutuhkan bahan makanan yang juga mahal, untuk kelanjutan hidup mereka.

Bayangkan saja, bila harga makanan dan rokok di Ghaza meroket tajam karena Israel tak membolehkan masuknya rokok dan bahan makanan ke wilayah yang diduduki sekitar 1, 4 juta orang, sejak Hamas menguasai wilayah tersebut.

Akibatnya, harga rokok jelas sangat mahal. Sejumlah orang yang tetap memaksa ingin memasok rokok ke Ghaza harus melakukan upaya yang tidak ringan. Mereka harus mensuplai rokok melalui lorong-lorong bawah tanah dari Mesir ke Ghaza.

Belum lagi harga rokok semakin mahal karena sejumlah pemeritahan Kabinet Fatah menarik cukai sangat mahal atas rokok bagi pemerintahan Hamas. Hasilnya, harga rokok naik 10 kali lipat dari harga sebelumnya. Padahal, setelah embargo diberlakukan atas Ghaza, sepertiga kota itu hidup minimum dengan uang dua dollar perharinya.

Menurut data pusat pemerintah Palestina, ada 34, 7% pria di Tepi Barat dan Ghaza yang merokok. Sedangkan di kalangan wanitanya mencapai 2, 1% yang merokok aktif. Fenomena melonjaknya harga rokok, disyukuri oleh Al-Haj Muhammad Abu Mushtafa. Dirinya mengaku baru kali inilah ia akhirnya bisa berhenti total dari kecanduan rokok. Ia juga mengaku lebih baik uang miliknya digunakan untuk membeli roti untuk makan.

Sementara seorang pemuda Ahma Soferi juga menyatakan ia sebelumnya tidak mampu berhenti merokok, tapi kondisi ini menyebabkan ia terpaksa total tidak merokok lagi. “Saya tidak bisa membeli sebungkus rokok. Mulanya saya bisa membeli satu baang. Tapi akhirnya saya berpikir lebih baik berhenti total merokok karena kondisi semakin sulit dan saya harus membiayai hidup keluarga. ”

Ya, ternyata di tengah kesulitan hidup sepaerti itu, ternyata ada pula sesuatu yang bermanfaat bagi mereka. Meninggalkan rokok bagaimanapun lebih baik, karena memang rokok tidak mempunyai manfaat apapun bagi tubuh, dan yang jelas juga menguras uang. (na-str/iol)