Ketua koalisi nasional Suriah (SNC) yang didukung negara barat , saat ini mencari dukungan pendanaan dari Uni Emirat Arab pada hari Minggu yang menyatakan dengan dana yang ada ia akan reorganisasi pasukannya untuk bertarung lebih baik.
Tentara Pembebasan Suriah (FSA) telah rapuh karena pembelotan dan perpecahan internalnya. Para tentaranya saat ini terlibat dalam dua front perang , dipersiapkan untuk memerangi eksistensi Negara Islam (IS) dan front lainnya menghadapi pasukan rezim Suriah Bashar Assad.
AS berencana untuk meningkatkan serangan udara terhadap posisi IS. Gedung Putih menyatakan ingin melatih dan mempersenjatai pemberontak Suriah yang dikatakan barat sebagai moderat – banyak di antaranya akan menjadi milisi dibawah kendali Koalisi Nasional Suriah – untuk melawan militansi Negara Islam di tanah di Suriah.
Pemimpin Koalisi Nasional Suriah Hadi Bahra mengatakan akan merubah struktur komando Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dan membawa tentara ini lebih efektif di bawah kepemimpinan politik kelompoknya.
“Rencana kami , akan reorganisasi dan restrukturisasi kekuatan Tentara Pembebasan Suriah di bawah komando dan kontrol pimpinan pusat SNC,” katanya. “Ini dengan sendirinya akan meningkatkan kegiatan mereka dan itu akan meningkatkan hasil yang mereka akan capai di wilayah.”
Bahra membuat pernyataan tersebut setelah bertemu dengan Menteri Negara untuk Urusan Luar Negeri UEA, Anwar Gargash di Abu Dhabi. UEA telah menyatakan kesediaannya untuk bergabung dengan koalisi internasional melawan pejuang Negara Islam.
Para pejabat AS mengatakan pekan lalu bahwa Arab Saudi akan membantu melatih pemberontak Suriah moderat di pangkalan Saudi.
Masih belum jelas bagaimana gerakan oposisi Suriah bermaksud untuk melaksanakan rencana baru, tapi Bahri berjanji kelompoknya berkomitmen untuk menggulingkan rezim Assad dan mengusir militan asing dari Suriah.
“Koalisi Nasional Suriah meyakinkan UEA bahwa perang yang telah dimulai terhadap rezim Assad dan juga milisi negara Islam akan tetap berlangsung hingga mereka jatuh bersama-sama dengan tidak peduli apa pun nilai pengorbanannya,” kata Bahra. (Arby/Dz)