Khalid Mishal, Ketua Biro Politik Hamas, menegaskan. rencana pertemuan antara dirinya yang mewakili Hamas dengan Mahmud Abbas yang mewakili Fatah, sudah sangat positif. Menurutnya, pertemuan itu merupakan momentum bersejarah yang sangat sensitif.
Tentang peran Israel dalam pertikaian antara Hamas dan Fatah, Mishal mengatakan, “Israel bermain api. Apa yang dilakukan Israel dengan memainkan konflik dan perselisihan internal Palestina itu hanya permainan saja, dan pasti tidak berhasil membawa keuntungan apa-apa untuk penjajah, ” ujar Mishal.
Mishal lebih mengarahkan ancamannya pada penjajah Zionis Israel untuk tidak ‘menyakiti’ Masjid Al-Aqsha. Seperti yang juga disuarakan oleh sayap militer Hamas, Mishal menyatakan akan menyalakan kembali aksi intifadhah secara massif bila Israel tidak mengabaikan ancaman tersebut. Dalam konferensi pers yang digelar di Damaskus Suriah (4/2), ia menyerukan seluruh rakyat Palestina kembali melakukan konsolidasi aksi massa yang lebih menyeluruh dalam menghadapi strategi Zionis yang ingin melakukan serangan terhadap Masjid Al-Aqsha.
Terkait pertikaian yang terjadi antara Hamas dan Fatah belakangan ini, Mishal meminta agar semua pihak menghentikan segera pertikaian tersebut. Ia mengatakan, “Apa yang terjadi di lapangan terhadap rakyat Palestina, itu lebih menyedihkan. Karena darah rakyat Palestina bagaimanapun adalah darah mulia yang tidak boleh ditumpahkan. Pertumpahan darah hanya boleh dilakukan terhadap target penjajah Zionis Israel. ”
Ia kemudian menyampaikan harapannya kepada Fatah. “Kami ingin gencatan senjata permanen, bukan sementara saja. Kami ingin menghentikan pertumpahan darah. Kami ingin mengembalikan semua pertikaian yang terjadi antara Hamas dan Fatah bahkan yang melibatkan milisi perjuangan Palestina lainnya, diarahkan pada penjajah Israel seperti yang terjadi di awal-awal intifadhah. ”
Mishal juga menyampaikan, “Kami ingin koalisi politik, bukan hanya antara Fatah dan Hamas, tapi koalisi yang merangkul semua pihak perjuangan Palestina. Dan koalisi Fatah dan Hamas-lah kuncinya. ”
Hari Selasa (6/2), Mishal dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas yang merupakan tokoh Fatah, di Makkah Mukarramah, Saudi Arabia. Beberapa waktu sebelum ini, raja Saudi Malik Abdullah bin Abdul Aziz menawarkan diri untuk menjadi mediator yang bisa mendamaikan konflik antara Hamas dan Fatah.
“Hamas akan menyiapkan seluruh situasi yang bisa mendukung suksesnya perbincangan di Makkah nanti, ” ujar Mishal. (na-str/pic)