Kunjungan Ratu Inggris, Ratu Elizabeth II ke sebuah masjid terkenal di Turki menjadi berita utama media-media massa di Inggris pada Kamis (15/5). Bagi media massa Inggris, apa yang dilakukan Ratu Elizabeth II saat berkunjung ke masjid mungkin dianggap hal yang luar biasa dan yang menjadi sorotan mereka adalah kerudung yang dikenakan sang Ratu.
Ratu Elizabeth dan suaminya Pangeran Philip melakukan kunjungan selama empat hari ke Turki, kunjungan pertama ratu dan raja Inggris selama hampir 37 tahun. Dalam kunjungannya ke Masjid Hijau-masjid yang dibangun pada abad ke-15 saat Bursa masih menjadi ibukota kekhalifahan Turki Utsmani-Ratu Elizabeth II tidak segan-segan melepas sepatunya, mengenakan kerudung dan mendengarkan pembacaan ayat-ayat suci al-Quran yang dibawakan oleh Imam Ayhan Polat.
Surat kabar Inggris The Telegraph dalam kepala beritanya menulis, "Ratu mengenakan kerudung di Masjid Turki." Isi beritanya tertulis, "Yang Mulia, yang semula mengenakan topi lebar dan sepatu berwarna putih, memakai busana Muslim yang mengharuskan perempuan menutup kepalanya dan semua pengunjung melepas alas kakinya selama berada di masjid dari abad ke-15, Masjid Hijau di sebelah timur kota Bursa."
Surat kabar Times membuat headline berita yang hampir sama, "Ratu mengenakan kerudung saat berkunjung ke masjid." Times menulis, "Ratu melakukan kunjungan istimewa ke sebuah masjid kemarin, mengenakan kerudung bersama ibu negara Turki." Times juga menulis bahwa Ratu dibantu melepas sepatunya di pintu masuk masjid.
Selain mengunjungi Masjid Hijau, Ratu Elizabeth II juga berkunjung ke makam Sultah Muhammad II yang berada di dalam lingkungan masjid. Sultan Muhammad adalah sultan ke-5 dari 39 sultan dinasti kekhalifahan Turki Utsmani yang berjaya selama 624 tahun.
Sejumlah warga Turki memberikan komentar positif atas kunjungan Ratu Inggris ke Masjid Hijau. "Kunjungan itu menjadi pesan penting bagi dunia. Saya bangga dan bahagia, akan sangat indah jika para pemimpin dunia saling menghormati setiap agama, " kata Nurten Ilgrin, seorang ibu rumah tangga.
Namun sejumlah warga Turki mengeluh karena tidak bisa melihat Sang Ratu dari dekat. Gulay Ozdemir yang kebetulan lewat di depan Masjid Hijau bersama beberapa anak-anak gadisnya kecewa karena tidak bisa melihat Ratu Elizabeth II.
"Kami tidak bisa melihat Sang Ratu, sungguh mengecewakan. Dia boleh datang ke rumah saya untuk minum kapan saja, " kata Gulay.
Begitu keluar dari masjid untuk melanjutkan kunjungan ke Istanbul, suara adzan menggema dari Masjid Hijau. Sehari sebelumnya, Ratu Elizabeth II melontarkan komentarnya tentang Turki. "Bagi kami, Turki adalah negara yang penting. Posisinya sangat unik, sebagai jembatan antara timur dan barat pada masa yang sangat penting bagi Uni Eropa dan dunia pada umumnya, " kata Sang Ratu.
Ironisnya, ketika Ratu Elizabeth II mau berkerudung saat berkunjung ke masjid, kaum perempuan Turki masih terus berjuang agar dibolehkan mengenakan jilbab di mana saja. Kelompok sekular di Turki memandang jilbab sebagai ancaman bagi prinsip sekularisme yang dianut Turki. (ln/iol)