.jpg?w=1140&ssl=1)
Laporan Komite Winograd menyimpulkan bahwa Israel kalah dalam perang melawan Hizbullah di Libanon tahun 2006 lalu. Laporan itu juga mengungkap kesalahan-kesalahan besar dalam berbagai level yang dilakukan Israel dalam perang yang berlangsung selama 34 hari itu.
Komite Winograd adalah komite yang dibentuk oleh pemerintahan PM Israel Ehud Olmert atas desakan publik, untuk menyelidiki perang antara Israel dan Hizbullah. Namun hasil laporan komite ini, justru menjadi tamparan buat Olmert yang sejak awal dituding bersalah telah mengobarkan perang itu.
Menurut laporan yang penyelidikannya dilakukan hampir setahun ini, penyebab utama kekalahan Israel yang memalukan atas Hizbullah adalah lemahnya kualitas kepemimpinan dan kordinasi di jajaran pemerintahan Olmert. Ketua Komite, Eliyahu Winograd mengatakan timnya "menemukan banyak kesalahan hampir di semua level selama perang berlangsung."
"Ada kegagalan dan kesalahan fatal dalam proses pengambilan keputusan, baik di tingkat eselon politik dan eselon militer. Israel jatuh dalam perang yang lebih lama dari yang diperkirakan semula, dan berakhir tanpa penjelasan yang tegas dari pihak militer bahwa Israel menang dalam peperangan itu, " tukas Winograd.
Lebih lanjut Winograd mengatakan, pihaknya memutuskan untuk tidak menyebutkan siapa individu-individu yang harus bertanggung jawab atas kekalahan Israel melawan Hizbullah, dalam laporan finalnya."Tapi bukan berarti Komite Winograd membebaskan begitu saja tanggung jawab itu, " ujar Winograd. Ia juga menyebut serangan-serangan Israel terhadap Hizbullah, "tidak mencapai target yang ditetapkan militer Israel."
Mengomentari laporan Winograd, juru bicara Hizbullah, Hussein Rahal mengatakan bahwa laporan itu menguatkan kekalahan pahit Israel melawan Hizbullah. "Laporan itu menguatkan apa yang sejak lama dikatakan Hizbullah bahwa Israel kalah total dalam mencapai tujuannya dan militer Israel menderita kekalahan di tangan Hizbullah, " tandas Rahal. (ln/pressv)
