Seorang warga Bosnia memberikan kesaksiannya di pengadilan terhadap mantan komandan militer Serbia Bosnia, Ratko Mladic yang dituduh terlibat dalam pembantaian ribuan Muslim Bosnia. Warga Bosnia tersebut merupakan saksi mata pertama yang berbicara tentang kejahatan perang Mladic.
“Para pria dan anak-anak dipaksa keluar dari desanya, digiring ke lapangan ranjau dan kamp kematian oleh pasukan Serbia Bosnia,” ujar Elvedin Pasic, salah satu saksi mata pembantaian Bosnia, seperti dilansir Daily Mail hari Selasa ini(10/7).
Pada saat insiden pembantaian terjadi, Pasic saat itu masih berusia 14 tahun, dia menceritakan bagaimana ibunya dan 150 orang lainnya dibunuh di salah satu desa di Bosnia pada tahun 1992. Pasic juga menjelaskan dengan rinci tentang peristiwa mengerikan itu saat dirinya bisa melarikan diri.
Pasic yang saat ini berusia 34 tahun menyatakan bahwa dirinya menyaksikan serangan pasukan Serbia Bosnia di bawah pimpinan Mladic yang menyerbu desanya, Grabovica. Saat itu, Pasic memutuskan untuk tidak mengadakan perlawanan terhadap pasukan Mladic.
Dalam upaya pelariannya, Pasic menggendong bayi perempuan dari tetangganya yang masih hamil. Pada saat peristiwa itu terjadi, pasukan Serbia Bosnia melarang warga Bosnia untuk pulang ke desanya.
“Tidak ada gunanya pulang ke rumah, rumah kalian ada Turki, ini adalah Serbia,” ucap dua orang anggota pasukan Mladic.
Walaupun begitu, Pasic cukup gembira ketika berhasil menyelamatkan diri dan memasuki desa. Namun sesampainya di desa, yang disaksikan hanyalah rumah yang terbakar dan sejumlah perabotan lain yang telah rusak.
Pasic sendiri menangis saat mengutarakan kesaksiannya di pengadilan Mladic.
Pasic berniat untuk menjelaskan kesaksian lainnya terkait penyiksaan-penyiksaan yang dilakukan pasukan Serbia Bosnia terhadap warga muslim Bosnia.(fq/dm)
